Hari dimana mereka bisa bertemu kembali, tidak di duga oleh Bright bahwa ia masih bisa melihat Win.
Meeting di mulai, ada sekitar 9 orang di ruangan dengan meja panjang di tengahnya, satu persatu mereka menerangkan proyek barunya, begitu juga Bright. Saat di hadapan semua orang dia berusaha netral, seakan dia tak pernah mengenal Win.
Sampai meeting pun selesai, Win bersama sekertarisnya keluar ruangan terlebih dahulu. Dan di susul oleh Bright yang sengaja mengikutinya, hingga akhirnya ada kesempatan untuk mereka. Win memasuki kamar mandi khusus Atasan tak jauh dari ruangannya.
Dengan sigap Bright ikut memasuki kamar mandi khusus itu dan mengunci pintu dari dalam. Dia sengaja menunggu di depan wastafel menunggu seseorang keluar dari salah satu pintu yang tertutup itu.
Win sangat kaget saat sosok pria yang sangat dia kenal itu berdiri tegak di hadapannya.
" Bai..."
" Kau masih mengingat panggilan itu Win?"
" Emmmz"
" Berarti kau benar Win Metawin kekasih ku?"
" Bai, sedang apa kau disini?"
" Jawab aku Win? Beribu tanya di otak ku tentang kau"
" Apa yang ingin kau tanyakan?"
" Kenapa kau menghilang dari hidupku? Kenapa kau meninggalkanku?"Bright melangkah mundur dan bersandar di wastafel, tubuhnya terasa lemas entah harus bahagia atau sedih melihat kenyataan yang ada di hadapannya.
" Semua ini demi kebaikan mu, dan aku ingin kamu bahagia"
" Kebaikan, bahagia??? Kau tak tau betapa aku menderita saat kau hilang dari hidupku, kau membuatnya sempurna Win apa yang sebenarnya kau inginkan?"
" Aku sakit Bai, aku tak tau harus apa setiap saat hanya kematian yang menghantuiku. Sampai akhirnya phi Mild membawa ku berobat ke luar negeri"
" Tapi dia bilang kau telah meninggal"
" Mungkin itu caranya agar kau tak memikirkan ku lagi, lagi pula kau telah bahagiakan bersama Pram?"
" Kebahagiaan apa yang kau lihat? Yah aku bertunangan dengan pram, tapi itu semua karna ibu ku, aku tak pernah mencintainya sedikit pun"
" Tapi ku tak pernah lupa dengan ciuman itu, dan betapa kau menikmatinya"
" Itu pengaruh obat perangsang Win, Pram sengaja memberiku minuman yang di campurkan itu"Win terdiam, entah dia harus percaya atau tidak, toh itu kejadian 2 tahun lalu. Tapi tak bisa di pungkiri hatinya hanya mencintai Bright walau dia kini istri dari phi Mild.
"Win, kembalilah padaku?"
" Tidak bisa seperti itu Bai"
" Kenapa?"
" Emmmzz, bukankah Pram sedang hamil dan akan segera menikah dengan mu, kau harus bertanggung jawab Bai?"
" Hamil?, Aku belum pernah melakukan hal itu dengan nya. Bagaimana dia hamil anak ku?"
" Entahlah mana ku tau."Bright bangkit dan menyudutkan Win di tembok, kedua tangannya berada di sebelah kiri dan kanan kepala Win.
" Apa kau sudah tak mencintai ku Win?"
" ..."
" Jawab Win apa kau benar-benar sudah melupakan ku?"
" Bai, cukup. Semua sudah berbeda sekarang keadaan nya tak seperti dulu."
" Maksud mu?" Tangannya terlepas dari tembokWin memperlihatkan cincin yang melingkar di jari manis tangan kanannya.
" Aku sudah menikah Bai"
" Dengan siapa?"
" Phi Mild, dia Suami ku sekarang"
" Bohong?"
" Semua telah berakhir Bai,"
" Tidak, semua belum berakhir aku tak akan berhenti mencintai mu Win,"
" Percuma Bai, kau tak bisa merubah apa pun."
" Aku hanya bisa mencintaimu Win, entah apa cinta ku bisa merubah segalanya. Aku hanya ingin kau tau aku mencintaimu."
" Terserah kamu Bai, lakukan sesuka mu"Win mendorong tubuh Bright dan keluar dari kamar mandi itu. Bright menghela napas panjang.
" Aku tak akan merebut mu dari Mild, tapi kau sendiri yang akan datang pada nanti"
***
Hari berikutnya, Bright resmi Bekerja diperusahaan Win sebagai Menejer marketing, dengan pesona yang dimilikinya tentu memikat para karyawati yang bekerja di sana.
Milla adalah karyawati yang sangat cantik,cerdas dan sexy tentunya. Dia berusaha mendekati Bright dan berniat menjadikan Bright kekasihnya.
Saat Bright dan Milla bekerja bersama Milla dengan sengaja selalu mencari perhatian pada Bright, Win melihat kedekatan mereka dan selalu merasa marah dan cemburu. Tapi dia hanya bisa diam dan uring-uringan.
Malam ini Bright sengaja membuat Win cemburu lagi, dengan menerima permintaan Milla untuk mengantarnya.
" Phi Bright, hari ini sudah malam bisakah kau mengantar ku pulang" bujuk Milla sambil memegang tangan Bright
"Emmmzz, baiklah sepertinya akan turun hujan juga"
"TIDAK BISA" tiba tiba ada suara dari belakang mereka.Yah itu Win,
" Tidak bisa, Bright masih ada kerjaan dia harus mengerjakan proposal untuk besok"
" Tapi bos,,"sela Milla
" Ohh, Iyah lupa proposalnya belum siap maafkan aku Milla aku gak bisa mengantar mu, ada proposal spesial untuk bos yang belum aku selesaikan"
Matanya melirik bosnya itu.Milla pun pulang sendiri dengan taxi, Bright dan Win kembali ke ruangan Win.
" Proposal apa yang harus ku selesaikan bos?"
" Berhentilah basa basi, ada hubungan apa kau dengannya? "Bright mendekat dan membuat Win menyender di mejanya, kedua tangan Bright pun memegang meja itu, dengan Win di tengahnya.
" Kenapa? Apa aku tak boleh dekat dengannya? Apa kau cemburu?"
" Hahhh, kau gila Bai !!!"
" Yah aku gila karna mu"Tiba tiba petir menyambar dengan suara yang begitu keras, sontak Win memeluk tubuh kekar di depannya.
Bright kaget, tapi bukan karna petir melainkan karna Win yang memeluknya. Dia pun membalas pelukan itu, begitu erat Win memeluk tubuh Bright.
" Apa kau merindukanku Win?"
Tbc,.