1| Awalan

340 26 13
                                    

Mohon maaf ya kalo misalkan kedepannya slow up
Soalnya aku lagi bimbang:v

☄️☄️☄️

Brumm!!
Brumm!!

Suara deruman motor dari luar membuat anak-anak Viuskow mengalihkan pandangannya dari game yang sedang mereka mainkan, malam pukul tujuh ini baru beberapa anak Viuskow saja yang berada di markas.

Jehan, Viell, Saka, Sasa, Ammal dan tiga anggota biasa.

"Ck siapa sih berisik banget dah!?" Ketus Jehan yang melirik sebentar lalu kembali fokus pada game nya.

Viell membuang gagang permennya lalu menoleh pada perempuan berambut pendek yang ada di sebelahnya, "hel, coba cek."

Rachel, perempuan berambut pendek dengan jaket navy itu mengangguk kemudian pergi ke arah luar. Beberapa menit kemudian datang kembali dengan terburu-buru.

"Jehan! Lost Angels minta lo keluar, dia pengen ketemu lo."

Semua atensi pun teralihkan, Jehan bangun dari posisi tidurannya di sofa lalu bergerak keluar diikuti yang lainnya. Segerombolan orang dengan motor sport nya menunggu 10 meter dari markas.

"Mau apa lo?" Tanya Jehan, seseorang berjaket hitam maju selangkah, sepertinya dialah kaptennya.

"Gue mau... Kekuasaan lo." Jawabnya sarkas.

Viell membuka permennya. "Berani apa lo sampe mau kekuasaan kita?"

"Mending lo pergi dari sini." Sahut Ammal, ia sudah tak tahan dengan wajah mengejek dari lawan bicaranya.

"Wish, santuy dong... Gak ada Haedar disini, kalian gak punya fondasi."

"Gil, lo kesini buat rebut kekuasaan Viuskow kan? Maju." Tantang Saka, pemuda dengan nama Agil tersebut tersenyum miring.

"Guys?"

Rombongan di belakang Agil sudah siap untuk menyerang, Agil pun sudah memberi aba-aba.

BRUMM
    BRUMM
         BRUMM!!!

CIIITTTT!!!

Deruman motor tiba-tiba terdengar entah darimana asalnya, dan secara tiba-tiba juga tiga buah motor hitam berhenti di tengah-tengah Viuskow dan Lost Angels. Si pemilik motor yang berada di tengah membuka motornya, menampakkan wajah yang terlihat sangar dan meremehkan.

Haedar turun dari motor, Rendy yang berada di kanannya pun ikut turun serta Jaemin yang berada dikirinya juga.

"Siapa bilang kalo gue gak ada disini, mereka gak punya fondasi?" Tanya Haedar, Agil terkekeh meremehkan.

"Kalo gue yang bilang kenapa?"

Haedar tersenyum miring, "khe, coba aja kalo lo bisa lewatin kita." Ucap Haedar seraya berbalik menuju Jehan dan lainnya, ia berdiri disamping Viell dan mencomot permen dari saku jaketnya membuat sang empu mendelik kecil.

Infiblity || NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang