Siapa Alinda?

5.3K 610 135
                                    

Rena turun dari taksi online yang tadi di pesan. Dia masih memakai pakaian kemarin, karena menginap di tempat Guanlin.

Setelah mendengar omongan dari Caca, Rena sadar di sini bukan hanya Mas Jeno yang mengkhianati pernika- han tapi juga Rena.

Mungkin dengan munculnya Nana ini, menjadi karma untuk nya. Karena mencari dedek gemes terlebih dahulu di belakang Mas Jeno.

Maka dari itu semalam, dengan tekat kuat. Rena mendatangi Apartemen Guanlin dan memutuskan hubungan terlarang mereka.

Antara brondong dan sugar mommy.

Rena menghela nafas panjang mengingat kejadian semalam. Guanlin nggak terima di putuskan sepihak, tapi itu harus.

Karena Rena udah memutuskan bakal tetep jadi istri tua, sebucin itu dia sama Mas Jeno.

"Iya ini yang terbaik Ren!" Ucap Rena menyemangati diri sendiri sebelum berjalan masuk gerbang.

Tapi tiba-tiba langkahnya melambat pas ngeliat, Ibu-ibu pake baju gamis lagi ngeliatin tanaman milik Nana.

Was-was dong Rena, siapa tau itu tetangga yang mau nyolong janda bolong. Karena setaunya tanaman si janda lagi di incer ibu-ibu komplek.

Dengan gerakan agak ragu, Rena menepuk bahu si Ibu. Si Ibu alias Bu Yuna menoleh dan tiba-tiba ngeliatin dia dari atas sampe bawah.

Kalo boleh jujur Rena agak risih ngeliat tatapan si Ibu.

"Ibu siapa?" Tanya Rena langsung

"Ya embak sendiri siapa?"

Mendengar perkataan si Ibu, buat dahi Rena berkerut dalam. Kok nanya balik sih? Maksudnya apa eta.

"Kok nanya balik sih? Saya istri yang punya rumah." Jawab Rena dengan nada kesal mungkin.

Si ibu di depannya hanya ber-oh ria sebelum memperhatikan penampilan nya lagi. Membuat Rena tambah kesal dan agak nggak nyaman, tapi tiba-tiba si Ibu mengulurkan tangan.

Minta di jabat, dengan sopan Rena menerima jabatan tangan.

"Assalamu'alaikum Mbak Cantik, nama saya Yuna Ibu dari Nana."

Mata Rena langsung membulat terkejut, sebelum buru-buru tersenyum ramah dan minta maaf atas ketidaksopanannya.

"Astaghfirullah Ibu saya minta maaf, saya Rena Istri pertama mas Jeno."

Ibu Yuna hanya menjawab dengan senyuman. Memaklumi tingkah laku Rena melihat orang baru, sebelum menepuk bahu Rena dua kali.

Ada yang pengen Yuna sampaikan ke Rena, beruntung mereka bertemu di sini sekarang. Sebenernya agak ragu karena ini pertama kali mereka bertemu.

Setelah melepaskan jabatan Yuna menatap mata Rena penuh arti, "Rena ada yang pengen Ibu omongin sama kamu."

Mata Rena mengerjap beberapa kali, padahal niat Rena mau masuk tapi ngga jadi pas denger perkataan keluar dari mulut Yuna.

"Apa Bu?"

Membasahi bibirnya yang kering, seb- elum Yuna meletakan kedua tangan di sisi kanan-kiri bahu Rena.

"Lepaskan Mas Jeno untuk Nana atau Cerai sekarang juga."

"Hah?" Mulut Rena terbuka kaget, tiba-tiba mendapatkan pilihan seperti itu.

"Saya tau kamu ngga bisa milih karena sama-sama ngerugiin kamu-" Ucap Ibu Yuna setelah itu menghela nafas panjang.

"- tapi Rena misal kamu ngga bisa lepas dari Jeno, maka kamu harus bisa bujuk Jeno ngelepasin Nana."

PELAKOR [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang