Bagian 26 : Cemburu

3.7K 389 11
                                    

Odit termasuk orang yang memiliki rasa cemburu yang begitu tinggi. Jika Baba atau Nana lebih perhatian dan memenuhi keinginan Gaga, ia akan protes. Bahkan saat Nana ingin memiliki anak lagi, Odit berseru protes, apalagi jika Baba menggoda ingin memiliki anak perempuan lagi, maka Odit akan merajuk bahkan mengancam akan kabur dari rumah.

Karena Odit tak ingin memiliki saudara perempuan. Tak ingin Baba dan Nana lebih menyayangi adik perempuannya.

Berlaku juga untuk keempat sahabatnya. Odit akan cemburu jika June, Nasha, Salena dan Viora lebih asik mengobrol dengan teman yang bukan dalam lingkaran persahabatan mereka dan melupakan dirinya. 

Bahkan Odit pernah cemburu karena Nasha lebih banyak berduaan dengan Bara, daripada kumpul bersama mereka.

Sebutlah Odit aneh atau apalah. Tapi, bukan hanya Odit bertingkah seperti itu, bukan? Pasti ada beberapa orang yang merasa cemburu jika teman-temannya lebih asik dengan orang lain.

Melihat foto Akram bersebelahan dengan gadis mungil yang merupakan teman kuliah suaminya itu membuat perasaan cemburu menghinggapi. Meski bukan hanya ada Akram dan gadis itu di dalam foto tersebut, tapi tetap saja keduanya berdiri bersebelahan.

Kepalanya mendongak saat pintu kamar mandi terbuka dan Akram keluar dari sana.

Foto tersebut di kirim Nasha beberapa menit yang lalu ke dalam grup yang berisi dirinya, June, Viora dan Salena. Kata Nasha foto tersebut di upload Kevin dan beberapa komentar yang mengatakan salah fokus ke dua orang tersebut.

Odit tak bisa mencari tau lebih lanjut karena di ponselnya tak terdapat aplikasi Instagram, karena ponsel baru. Akram yang membelinya dan Akram hanya mengunduh aplikasi WhatsApp. Tak ada media sosial lain. Meski ia bisa mengunduh sendiri, tapi entah kenapa ia tak lakukan hingga seminggu ini.

Karena Odit tak terlalu sering memegang ponsel. Hanya jika ada yang menghubunginya.

Tentang kenapa Akram membeli ponsel baru untuknya karena ponsel lamanya rusak. Layarnya retak dan tak bisa menyala lagi. Salahnya saat melempar ponselnya ke ranjang, tapi malah terhempas ke lantai.

"Bi."

Akram yang sibuk merapikan rambut setengah basahnya menoleh menatap Odit yang memanggilnya.

"Hm. Apa?"

"Engh.... temen-temen baru Bi tau kalau Bi udah nikah?"

Akram mengernyit heran mendengar pertanyaan Odit. Ia mengangguk.

"Kenapa kamu nanya gitu?" tanya Akram, ia memilih duduk di kursi belajar setelah memutar kursi tersebut menghadap ke arah Odit yang duduk di ranjang.

"Enggak. Oh aku nemu cincin Bi di westafel tadi pagi. Kok Bi lepas?"

"Emang aku selalu lepas kalau mau mandi."

"Tiga hari yang lalu juga Bi gak pakai kan waktu Bi ke kampus. Bi lupa atau sengaja gak pakai?"

Akram agak tersinggung mendengar pertanyaan menuduh Odit.

"Aku sengaja gak pakai!" ujar Akram kesal dan segera berdiri. Akhir-akhir ini Odit sering kali mengajaknya bertengkar membuatnya pusing sendiri.

"Kenapa? Biar orang-orang gak tau kalau Bi udah nikah? Biar cewek yang foto di sebelah Bi gak tau kalau Bi udah nikah!"

Langkah Akram berhenti di ambang pintu kamar ia menatap Odit dengan pandangan tidak mengerti sekaligus heran. Kenapa Odit terlihat seperti orang yang cemburu?

"Cewek apa? Foto apa?" tanya Akram tak mengerti.

"Foto... foto Bi pakai jas lab bareng temen-temenmu." Odit segera membuang muka, tak ingin menatap Akram yang kini mencoba mengingat foto yang di maksud Odit.

Bittersweet LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang