Aku ngebut ngetiknya njr
Yoonbin merasakan perasaannya yang tak enak, seperti ada yang mengganjal di lubuk hatinya.
Anjai.
Yoonbin juga khawatir sama jihoon. Kenapa?
Soalnya chat dari dia nggak di balas balas daritadi pagi:(
Akhirnya yoonbin mencoba untuk menelfon jihoon, siapa tau kalo nelfon di angkat kan.
"Hnggg halo~~~"
Akhirnya di angkat. "Halo? Jihoon, kok chat dari yoonbin nggak di balas?"
Bisa yoonbin dengar ada suara tangisan di sebrang sana, dan itu sukses buat yoonbin khawatir.
"Jihoon? Jihoon nangis?"
"Hiks yoonbin~~ jihoon lagi sakit~ kepala jihoon pusing, hidung jihoon juga jadi mampet, huhuhu"
"Aduh kok bisa si, udah makan sama minum obatnya?"
"Udah tapi baru tadi pagi aja, mulut jihoon pahit, terus sakit kalo nelen makanannya"
"Yaudah nanti yoonbin ke rumah jihoon ya, mau yoonbin bawain apa?"
"Mau seblak"
Yoonbin kaget. Masa sakit makan yang pedes pedes:(
"Kan lagi sakit, jihoon. Yoonbin beliin biskuit susu aja ya?"
"Hnggg yaudah~"
"Tungguin yoonbin ya, bentar lagi yoonbin berangkat"
-
Yoonbin membuka pintu kamar jihoon perlahan agar tidak membangunkan jihoon yang sedang beristirahat.
Harusnya tadi jam 7 dia udah sampai di rumah jihoon, tapi di interogasi dulu sama bapak chanyeol terhormat.
Yoonbin bisa lihat ada gumpalan daging yang bergulung di dalam selimut. Itu jihoon.
Yoonbin menggigit pipi dalamnya menahan gemas saat melihat wajah jihoon yang sedang tertidur, di tambah lagi jihoon sedang menggunakan bye bye fever di keningnya.
Pipinya yang gembil merona karena suhu badannya, dan bibir merah yang mengerucut lucu.
Ih anjir aku bayanginnya gemes - bunda caca.
"Jihoon~ ayok bangun dulu" Bisik yoonbin pelan sambil mengelus pipi jihooon.
Jihoon membuka matanya dan langsung di suguhkan wajah tampan yoonbin yang tepat berasa didepan wajahnya.
Matanya yang sayu berkaca kaca. "Pusing~ ga kuat kalo bangun, hiks"
Yoonbin mengambil bantal untuk disimpan di belakang jihoon,
"Ayok paksain, kalo dibiarin terus yang ada makin ga enak",
"Sekarang ayok buka mulutnya, makan terus minum obat"
Jihoon menggeleng. "Pahit. Gamau aku"
Yoonbin menghela nafas pelan. "Sedikit aja, janji deh sedikit aja"
"Satu suap?"
"Nggak satu suap juga jihoon, 5 suap deh"
Akhirnya jihoon menurut dan menerima suapan bubur yang dibelikan oleh yoonbin sebelum sampai di rumah jihoon.
"Ayok minum pil obatnya" Sahut yoonbin sambil menyodorkan satu pil obat penurun demam pada jihoon.
Sontak jihoon menggeleng keras. "Nggak bisa nelen obat pil, nanti malah di muntahin lagi :("
Yoonbin menggaruk kepalanya yang tidak gatal, ini tadi kata baekhyun obatnya nggak boleh di bubukin dan harus di minum langsung, tapi jihoon nggak bisa minumnya.
Yoonbin harus gimana?
Ah oke.
"Dari yoonbin dorong terus jihoon terima ya"
Jihoon mengerjapkan matanya polos, tak mengerti maksud dari yoonbin,
Yoonbin menyelipkan pil obat tersebut di bibirnya lalu menarik kepala jihoon untuk mendekat lalu membuka paksa mulut jihoon untuk menerima obatnya.
Jihoon terkejut, baru saja akan mengeluarkan kembali obatnya tapi sudah di dorong oleh yoonbin,
Setelah berhasil, yoonbin segera memberikan segelas air pada jihoon yang langsung di teguk habis oleh orangnya.
Setelahnya, mau jihoon ataupun yoonbin sama sama terdiam.
Jihoon yang malu karena perlakuan yoonbin yang tiba tiba.
Dan yoonbin yang terkejut atas perbuatannya tadi, tapi yoonbin nggak munafik kalo bibir jihoon cukup manis.
Halah mesum.
"Jihoon mau bobo, yoonbin peluk jihoon ya"
Yoonbin yang sudah sadar, dengan cepat menarik jihoon kedalam pelukannya, menyimpan kepala jihoon untuk bersandar dibahu tegapnya.
10 menit kemudian yoonbin bisa mendengar dengkuran halus yang keluar dari mulut jihoon.
Yoonbin tersenyum gemas, ia berasa sedang merawat bayi besar.
"Cepat sembuh, bayi" Bisik yoonbin.
TBC.
Ini garing. Njr
Aku pas sakit kemarin malah minta seblak ke ayah aku:(
Bodoh sekali ya:(
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Mine | Binhoon ✔
Fanfictionsi brandal yoonbin yang suka sama jihoon si anak polos kesayangan bunda. warn-! BXB Typo update suka suka Bahasa kasar!