menghindar

1.1K 229 49
                                    

"Anak manis nggak boleh nangis, nanti tambah jelek hayo"

Plak

"Lembe lo anjir! Ekhem, jihoon. Udah dong jangan nangis terus, nanti kita ikutan sedih" Kata chaeyeon. Sambil elus elus punggung jihoon.

"Nah iya. Janganlah nangis dek maniez, ayok kita berbahagia!" Sambung junkyu, tangannya masih setia pegang bibirnya yang habis di pukul sama chaeyeon.

Kekuatan wanita sangat menyakitkan.

Anjai.

"Hiks. Tapi jihoon sedih, yoonbin kok menjauh dari jihoon ya? Emang jihoon salah apa?" Tanya jihoon sambil sesegukan.

"Mungkin karena jihoon tolak yoonbin, makanya dia jauhin jihoon" Sahut haechan.

Jihoon yang mendengar perkataan haechan, seketika langsung terdiam. Serius, jihoon itu punya alasan kenapa dia nggak mau pacaran.

Dia trauma sama kejadian dulu.

-

Sekaraaang jihoon lagi nekat untuk samperin yoonbin ke tempat latihan anak anak basket. Walaupun sebenarnya jihoon sedikit gugup juga.

Waktu udah sampai, jihoon sedikit mengintip di balik tembok. Dan bisa jihoon lihat kalau yoonbin lagi lesehan di lapangan sambil kibas kibas kaos putih polosnya.

Gntg.

'Huhuhu yoonbin ganteng banget! Bunda jihoon gugup!' jerit jihoon dalam hati.

Tiba tiba dari arah belakang, ada yang nepuk bahunya. Dan itu sukses buat jihoon teriak karena kaget.

"Eh! Jihoon kaget tau! Kamu mau usil ya!?" Tuduh jihoon sambil masang muka serem.

Tapi jatohnya malah lucu.

Yunseong, orang yang tadi buat jihoon kaget lantas tertawa pelan. Hampir aja dia goyah karena lihat jihoon yang manis nan lucu ini.

Tapi dia inget udah punya dek keummie yang juga gemoy.

"Maaf maaf, lo ngapain ngintip ngintip?"

"E-eum jihoon mau ketemu yoonbin, bisa tolong panggilin?" Tanya jihoon terus masang muka melasnya.

Yunseong ngangguk. "Woy bin! Di cariin jihoon nih!"

-

"Jihoon. Katanya tadi mau ngomong, ini aku udah di depan kamu loh" Ucap yoonbin yang akhirnya buka suara.

Dia sedikit gemas, soalnya jihoon daritadi nunduk terus nggak buka suara.

Jihoon lirik yoonbin takut takut.

"N-nanti yoonbin makin marah sama jihoon" Cicit jihoon pelan. Sambil mainin kukunya.

Yoonbin mengernyit heran. Marah?

"Marah? Nggak kok, emang yoonbin marah kenapa?"

Sekarang jihoon udah balik natap mata tajam yoonbin, bibirnya melengkung ke bawah.

"Yoonbin marah sama jihoon"

"Heh, nggak ji! Kenapa bisa nyimpulin begitu?"

"Kalo yoonbin nggak marah sama jihoon. Kenapa yoonbin jauhin jihoon!?"

Yoonbin melongo. Jauhin jihoon? Kapan!?!?!?

Seinget yoonbin. Yang menjauh itu jihoon, bukan yoonbin. Semenjak insiden di tolak itu, yoonbin nggak marah atau menjauh dari jihoon sama sekali. Yoonbin menganggap, mungkin jihoon belum ada rasa yang sama kayak dia.

Justru jihoon yang jauhin yoonbin. Sambil yoonbin terheran heran.

"Jihoon. Kan yang menjauh jihoon sendiri, bukan yoonbin... Masa jihoon lupa?" Tanya yoonbin lembut.

Jihoon terdiam. Dia baru sadar. Dan sekarang mukanya udah merah, nahan malu.

Bruk

Yoonbin hampir aja jatuh ke lantai kalau nggak bisa nahan badannya yang tiba tiba dia peluk sama bayi panda di depannya ini.

"Oiya hiks, jihoon lupa kalau jihoon yang jauhin yoonbin,,, huhuhu maluuuuu (ᗒᗩᗕ)"

:) — yoonbin.

'Terfitnah terus perasaan, lelah kak' — yoonbin.





































TBC.
Mau dobel?

Be Mine | Binhoon ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang