||The Servant Devil||
SRAKK__
Suara tirai disibak, membuat sinar matahari pagi masuk ke dalam kamar bernuansa putih abu yang sangat elegan. Di atas ranjang Haechan masih tidur dengan pulas, sinar matahari yang masuk menerpa wajah dan matanya yang masih terpejam.
"Tuan muda saatnya bangun." ucap Mark, orang yang kini tengah sibuk mengikat tirai yang baru saja ia buka.
Dengan malas dan sedikit mengantuk, Haechan membuka kedua matanya, merentangkan sedikit tubuhnya sebelum benar-benar bangun dari tidurnya yang nyenyak, ini seperti mimpi. Bahwa tadi malam dia benar-benar tidur di dalam manornya, tidak ada yang berubah, bahkan detail kamarnya masih tetap sama.
"Aku sudah menyiapkan air panas untuk mandi. Aku juga sudah menyiapkan salmon rebus dan salad sebagai sarapan."
Mark berucap sambil berjalan mendekati meja, mengambil teko dan cangkir yang dia taruh di sana, menuangkan teh hangat sebagai minuman pagi yang disajikan untuk Haechan. Dia berjalan mendekat ke arah Haechan yang sudah duduk di tepi ranjang.
"Roti panggang dan kue kering Prancis sebagai cemilan, apa itu sesuai dengan seleramu?" lanjut Mark.
"Hmmm..." dan itu hanya dijawab dengan malas oleh Haechan.
"Pagi ini perwakilan dari kerajaan Roma yaitu profesor Hugus akan datang berkunjung menemuimu. Dan setelah makan siang Mr. Demian dari perusahaan Swan akan datang."
Haechan merentangkan tangannya, tanda agar Mark melepaskan baju tidur yang sedang dia pakai, dengan telaten Mark membuka satu persatu kancing piyama yang Haechan gunakan. Menanggalkannya dari tubuh Haechan yang penuh dengan luka cambuk.
"Ah, Mr. Demian ya? bukannya dia orang yang menyediakan pernak-pernik binatang untuk pabrik di asia."
"Sepertinya dia orang Italia, jadi kita harus menyiapkan penyambutan dengan sangat baik."
Haechan memandang ke arah Mark yang terus melihat ke arah tubuhnya yang terbuka.
"Apa yang kau lihat? aku tau aku menjijikkan. Jadi berhentilah menatapku seperti itu."
"Tidak, kau tidak pernah menjijikkan tuan. Bahkan kau sangat indah dimataku."
"Jaga ucapanmu, aku ini tetap tuanmu. Cepat pakaian, aku ingin segera mandi." Haechan memalingkan wajahnya.
Kini mark sudah memakaikan Haechan sebuah handuk baju, karena Haechan berniat untuk mandi sekarang. Tapi sebelum itu, dia mengambil teh yang ditaruh Mark di atas nakas dekat ranjang, menghirup aroma teh yang menenangkan.
"Bau ini...Earl Grey*?" tanya Haechan, kemudian menyeruput teh hangatnya pelan.
"Ya kau benar...teh itu sangat cocok diminum saat pagi." Mark menaruh tangan kanannya di dada kirinya, membungkuk sedikit sebagai tanda hormat.
"Kalau begitu saya permisi, saya akan menyiapkan meja makan."
Mark mengundurkan diri berniat untuk keluar, tapi langkahnya terhenti. Dari arah belakang Haechan melempar salah satu dart yang dia ambil dan dilemparkan ke arah Mark.
Tapi dengan mudahnya Mark menjepit dart itu hanya menggunakan dua jarinya, yaitu jari tengah dan telunjuk. Dia melirik ke arah Haechan.
"Bagaimana? kalau nanti kita bersenang-senang?" tanya Mark pada Haechan.
"Ya, baiklah Mark. Kau yang urus semuanya."
Dan Mark keluar dari kamar itu, dengan senyum tipis yang selalu dia tampilkan jika sudah mempunyai rencana.
KAMU SEDANG MEMBACA
[04][pt.1] The Servant Devil
Fanfiction[COMPLETED ] [Dark] [Fantasy] Mark Chaiden, seorang pelayan berdarah iblis yang terikat kontrak dan harus mengabdi pada Haechan Pantomhive seorang remaja berusia 20 tahun yang yatim piatu dan memimpin keluarga besar Pantomhive serta perusahaan perme...