[04][pt.1] The Servant Devil

🍃 Chapter 24:: Dalang Sesungguhnya

|| The Servant Devil ||

HAECHAN kini tengah berdiri menghadap ke luar jendela. Dia masih saja memiliki tentang kematian Jeno, ini semua gara-gara dirinya dirinya.

"Robert, apa kau sudah melakukan apa yang kusuruh?" tanyanya pada pelayan tua yang sudah mengabdikan dirinya di keluarga Pantomhive sejak Haechan kecil.

"Sudah tuan muda, aku sudah mengirimkan semuanya ke rumah istri detektif Jeno."

"Bagus." Haechan kembali memandang ke arah luar jendela.

"Tuan, hotel dan kendaraan sudah di pesan. Sekarang kita siap berangkat ke Paris." panggil Mark di dekat pintu kamar.

•

•

•

Kapal besar yang dinaiki Haechan dan Mark kini sedang berlayar menuju kota Paris.

"Sang ratu mungkin sudah sampai sejak tiga hari yang lalu. Dia mungkin akan menghadiri pekan raya."

"Ya, hotel pasti penuh dengan penjaga." Haechan berucap sambil memandang pemandangan laun yang cukup tenang.

"Tuan." panggil Mark.

"Ada apa?"

"Hatimu sedang tidak ada di sini."

"Hahhh__Renjun pernah berkata. Ratu akan membawa Eropa, tidak__dunia dalam sebuah peperangan."

"Untuk itukah kau ingin bertemu sang ratu? Atau apakah hatimu itu sudah tersentuh oleh kematian dari Jeno?"

"Tidak, mereka itu merupakan pionku. Tapi mereka adalah pion yang tidak pernah mendengar perintahku. Termasuk Renjun, aku tidak bisa bermain jika banyak pion yang tidak patuh padaku. Hanya itu."

Mark hanya menatap pada punggung Haechan sekarang, bukan. Ini bukan seperti Haechan yang dikenalnya.

•

•

•

"Menara Eiffel digunakannya sebagai gerbang. Champ-dep-Mars park merupakan tempat penyelenggarakan pameran dan museum. Banyak agenda yang akan dilakukan sampai hari kedua, hiburan dan pameran seni semua di selenggarakan di sini. Bagaimana jika kita berkeliling terlebih dahulu, mungkin kita bisa mendapatkan ide untuk produk baru kita." tanya Mark menawarkan.

Champ-dep-Mars

"Benarkah?"

"Ya itu benar, itu adalah gambaran malaikat yang sangat nyata. Mari kita lihat."

Haechan dan Mark melirik ke arah belakang di mana ada dua orang pria yang membicarakan sesuatu yang membuat mereka tertarik.

"Malaikat?" Haechan menatap ke arah Mark.