||The Servant Devil||
KARENA kelelahan Mark menggendong Haechan pulang ke mansion. Ia lupa untuk membawa kendaraan karena tadi ia terburu-buru, pada akhirnya ia membawa Haechan dengan berjalan kaki.
Kelopak mata Haechan bergerak kecil, mungkin sebentar lagi ia akan bangun. Sampai saatnya Haechan membuka matanya pelan, hal pertama yang dia lihat adalah wajah Mark yang tampak serius di atasnya. Ia memutar arah pandangnya.
"Ha? Apa itu?" Haechan menggeleng.
Untuk sesaat dia melihat bayangan mansionnya yang terbakar, namun nyatanya itu hanya pantulan sinar senja yang menerpa mansion besarnya, bayang-bayang itu masih saja menghantuinya.
"Kau sudah bangun tuan? Nyenyak sekali."
"Itu karena aku lelah, ditambah lagi perutku sangat sakit, Keyl menendangku sangat keras. Itu semua karena dirimu terlalu lama."
"Maafkan aku tuan, tapi kau tau bukan terlalu banyak tikus got yang harus aku bereskan."
"Alasanmu tidak masuk akal, aku membencimu."
Mark tersenyum.
"Benarkah? Lalu apa yang aku lihat tadi? kau terlihat sangat khawatir saat salah satu anak buah Keyl menembakku. Dan sekarang? Bahkan kau tidak ingin turun dari gendonganku."
"Cihh...kau terlalu percaya diri. Aku tidak pernah mengkhawatirkan mu. Dan untuk ini? Itu sudah menjadi tugasmu, aku sedang terluka dan tidak bisa berjalan semua karenamu. Jadi diamlah."
"Yes My Lord, tapi untuk makan malam. Aku belum sempat untuk membuatnya. Apa kau ingin menunggu?"
"Ya terserah, kau yang atur. Aku juga ingin membersihkan diri sebelum makan malam dan mengobati lukaku. Satu lagi, tolong buatkan sesuatu yang ringan dan tidak terlalu berat untukku."
"Sesuai perintahmu tuan."
•
•
•
Tubuh Haechan sudah didudukkan di tepi ranjang sekarang. Tubuhnya benar-benar terasa sakit terlebih lagi kepalanya seperti ingin pecah.
TUK__
Mark berlutut dihadapan Haechan, ia membawa baskom berisi air hangat untuk membersihkan luka dan tubuh Haechan yang kotor.
"Rentangkan tanganmu." ucap Mark.
Sesuai yang dikatakan Mark, Haechan perlahan merentangkan tangannya mengangkatnya sedikit agar Mark dapat melepas bajunya.
Dengan hati-hati Mark menarik pita yang membentuk dasi pada kemeja Haechan, membuka kancing kemejanya dari atas hingga bawah sampai baju Haechan ia tanggalkan.
Mark memeras handuk yang sudah dibasahi air hangat, dengan pelan ia usapkan pada leher hingga perut Haechan.
"Sudah aku katakan, jangan tatap aku seperti itu."
"Dan sudah aku katakan bahwa kau itu sangat indah."
"Jaga ucapanmu, apa kau selalu seperti ini pada tuanmu yang terdahulu? Selalu lancang?"
"Tidak, itu hanya terjadi padamu."
"Apa kau ingin dihukum?"
Mark tersenyum.
"Itu jika kau bisa, coba saja."
Haechan menurunkan tangannya yang ia rentangkan, menatap sinis ke arah Mark yang masih berlutut di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[04][pt.1] The Servant Devil
Fanfiction[COMPLETED ] [Dark] [Fantasy] Mark Chaiden, seorang pelayan berdarah iblis yang terikat kontrak dan harus mengabdi pada Haechan Pantomhive seorang remaja berusia 20 tahun yang yatim piatu dan memimpin keluarga besar Pantomhive serta perusahaan perme...