Notes : bila ada typo, tolong hubungi author ya gengs 👍
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.===<>===
Dan kita bertemu kembali di hari minggu yang cerah, secerah muka glowing mama arini di pagi hari. Hari ini keluarga Irwanto lagi mau jalan-jalan pagi satu keluarga. Dengan trio maung sekalian. Biar nggak rebahan terus di rumah. Dan jangan lupakan wajah kucel, kumel, kusut dari IG bersaudara. Karna tersiksa harus bangun cepat di pagi hari. Kecuali mekeel tentunya. Anak satu-satunya mama yang rajin bangun pagi. Walau itu di hari libur kayak pagi ini dia tetep bangun pagi, bantuin mama masak. Beda lagi sama ayu yang bangun paginya kalau nggak hari libur.
"Bekelnya dah siap mah?" Mama arini ngangguk ke papa hadi sambil neteng keranjang makanan dibantu mekeel sama bang can yang berdiri sambil ogah-ogahan. Tapi ya sebagai anak yang berbakti kepada orang tua, ya terpaksa.
"Ayo anak-anak absen dulu ya!"
"Apasih pah, kita kan bukan anak SD lagi. Pake absen-absen segala lagi" Sahut ayu yang lagi di gendong belakang sama Aji. Tuh anak tumben nggak molor. Biasanya juga Aji yang paling sulit dibangunin kalau di hari minggu. Biasa anak bontot anak kesayangan mama.
Papah dah tahu masalah lukanya ayu. Sampe masalahnya aji sama ciko pun papa pun dah tahu. Akhirnya papa nelpon pihak sekolah. Dan ternyata kepala sekolah itu punya temennya, terus papa yang jadi donatur terbesar. Papa beri perhitungan sama pihak sekolah kalau masalah kayak gitu masih ada di sekolah itu. Walau korbanya nggak aji sama ciko. Papa bakalan batalin donatur selanjutnya.
"Eit, udah. Nanti kalau nggak absen, ada yang ketinggalan lagi kayak minggu kemarin"
Iya, minggu kemarin haikal ketinggalan. Mama lupa kalo haikal lagi beli minum di warung. Mama kira haikal udah pulang, yaudah mereka berangkat aja jalan ke taman. Pas di taman mama lagi nyadar kalo suasana nya nggak kayak biasanya gitu. Ada yang kurang. rame sih, tapi masih ada yang kurang gitu. Eh pas di absen papa, ternyata haikal nggak ada.
Terus papa lari ke rumah, terus nemu haikal yang lagi nangis di depan rumah sambil jongkok.
"Candra mana?"
"Dimari bapak negara"
"Dio, dio"
"Sedia"
"Kembang tujuh rupa"
"Ayu kali pak"
"Iyakan kamu kembang warna-warni bagai pelangi ku, eak eak eak"
"-_-"
"Oke lanjut"
"Mark"
"Siap"
"REI"
"Yoi"
"Jeno"
"Jeno"
"Jeno mana jeno?"
Gegara nggak ada yang jawab, papa naufal celingukan nyari bapak dari trio maung. Ternyata orangnya cuma angkat tangan sambil nggendong trio maung satu-satu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diamond | CYN
Teen FictionMama Arini dan Papa Suhadi bersama si "Sepuluh Bersaudara" yang dikenal dengan sebutan "IG" yang berarti ' Irwanto's Geng'. Dengan satu anak perempuan diantara 9 laki-laki. "Semuanya tidak ada yang abadi. Apapun maha kuasa"