3. No Caption

344 35 4
                                        

Notes : bila ada typo tolong author diingatkan ya 👍.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

===o0o===

Ayu dan para saudaranya udah pada nyampe di tempat bang dio dkk, pada latihan basket. Jangan nanya tadi kemarinya naik apa. Mereka pada bonceng tiga. Bang dio boncengin dua bocil, sedangkan ayu dijepit jeno sama mekeel. Maunya ayu yang boceng paling belakang. Kan dia kakak kan? Ya harus jaga adeknya. Tapi, dia kena amuk mekeel sama jeno. Tubuh ayu kan kecil, cuma tinggi. Takutnya nanti pas jeno ngegas ayu malah kebawa angin. Bang dio mah ngakak bae liat muka ayu yang komuk abis setelah diamuk adek-adeknya.

Pas udah nyampe di tempat anggota tim basketnya bang dio, mereka berenam dah di sapa sama cowok yang tingginya kek tiang.

"Weh, tumben lu bawa antek-antek lu bro?" Ucap pria itu yang ayu aja nggak kenal siapa itu.

"Gabriella Ayuna Sekar Irwanto ya?" Ayu menatap datar cowok itu dengan heran. Tau dari mana dia nama ayu.


"Nggak usah, pakai nama lengkap gitulah. Cukup Gabriella Ayuna. Demen banget mempersulit idup" Ayu membalas tangan yang dari tadi ternyata melayang di udara, karena mau salaman ama dia.

"Oh iya gue Riko Ardiansyah. Panggil ae Riko. Wakil kaptennya disini. Kenalin ini Galang Adhitama, kaptennya" Ucap cowo yang namanya riko itu, dan nunjuk ke arah cowok yang nantap ayu dengan raut wajah datar dan dinginnya. Ayu suka sih tipe-tipe yang dingin-dingin sangar kek gitu. Tapi, dia rada takut juga sih liat cara natapnya.

"Lu pasti dah kenal sapa dia kan?" Ayu natap cowok yang duduk di samping kapten.

"Nggak kenal gue"

"Kampret lu ndut" Cowok yang ayu anggap ga kenal bukan lain adalah Jay. Ayu melotot gitu denger ejekan dari sahabatnya sendiri.
Semuanya pada ngakak liat ayu yang lagi emosi. Kecuali si kapten basket.

"Nah yang itu windy, Dika sama-"

"Udah tau, kutil anoa. Orang seangkatan juga" Potong ayu lalu duduk di tengah-tengah Ciko sama Aji yang lagi makan bekal dari mama. Orang-orang disana pada natap ayu kaget, karena, nyebut rifki, sahabatnya sendiri. Dengan sebutan kutil anoa. Sedangkan Rifki melongo, liat ayu langsung nyempil diantara dua bocil.

"Anjir, untung cantik" Umpat rifki.

"Lo suka?" Tanya dika yang duduk disamping rifki.

"Kagak lah anjir. Cewe masih banyak" Sewot rifki.

"Ya kan gue cuma nanya bego. Kok sewot" Sahut dika.

"Heleh, sok-sok an gak suka. Padahal hati mah bilang iya" Rifki melotot liat jay yang nyahutin ucapannya barusan.

"Mbak, suapin donk"

"Heleh bayi, sini! " Ucap ayu lalu nyuapin aji. Ciko yang iri langsung ae minta disuapin juga. Begitu juga mekeel sama jeno, yang alasannya belum makan pas istirahat tadi.

"Eh itu ciko sama Aji kenapa anjir? Kok bonyok gitu?" Tanya windy. Iya emang timnya bang dio itu kenal semua sama keluarga Irwanto. Kecuali ayu, dia mah orangnya nolep. Sehari-hari di kamar bae. Kayak yang baca work ini.

Diamond | CYNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang