Note : bila ada typo, tolong author diingatkan ya. Tapi, kalian juga masih bisa baca pastinya walaupun ada tulisan typo nantinya:)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.===o0o===
Setelah acara piknik ples sarapan pagi ini. Jam 10 mereka pun pulang. Kini gantian bang dio yang gendong ayu. Ayu nya di gendong sambil lari-lari. Mama udah teriak-teriak kek di hutan, di belakang sana. Takut tu dua anak kenapa-napa kan.
Terus bang candra ikut-ikutan gendong ciko juga, sambil lari ngejar ayu sama dio.
"Gimana ma? Masih mau tambah?" Mama melotot saat rei nanya.
"Nambah apaan? Sepuluh ajah udah kayak jaga anak PAUD gini. Giliran kalian yang bereproduksi sekarang, mama dah cape. Mama sama papa mau pensiun" Balas mama yang sekarang minta gendong sama papa
"Kali aja kan, kalian khilaf terus keblabasan. Itung-itung biar mbak ayu ada temenya cewek gitu. Kalau hoki dapet yg cewek sih" Sahut mark yang lagi bawa 2 tikar sekaligus.
"Nggak, udah cukup. Nanti juga kalau bang dio sama bang can nikah juga ayu ada temennya. Atau kalian emang pengen punya adek lagi?"mereka pun natap mama kaget sambil geleng-geleng kepala.
" Canda ma"
"Aji sama ciko pun dah cukup ma. Jangan lagi deh. Kita dah gak pantes lagi punya dedek bayi, ma. Cocoknya, jadi pahmud nih. Ya nggak pa?" Haikal yang tadi lagi halu mikirin kalau dia punya adek lagi beneran bakal kayak apa. Sekarang pun turun tangan.
"Udah sono kawin bae lu. Sama siapa? Sama si doi yang lo ajak kemarin itu? Hayuklah gas ke rumahnya. Siap mah papa" Balas papa
"Apasih pa"
"Heleh, sok sok an lu kal"
"Emang siapa yang diajak bang haikal waktu itu?" Iya, aji kagak tau. Karena, waktu haikal ngajak temennya kerja kelompok dirumah. Aji, mark, ciko ama ayu lagi kulineran di alun-alun. Biasa ritual maljum. Kulineran sampe mampus. Kalau malming gantian jeno, Rei, mekeel, haikal, sama ayu. Bang can sama bang dio kagak. Kan mereka berdua dah ada pacar gengs.
"Ituloh, sely-"
"Serly pah"
"E cieee cieee" -aji
"Apa! Gua tampol, tau rasa lu"-haikal
"Ini kenapa dari tadi nggak sampai-sampai sih ke rumah. Perasaan tadi waktu berangkat cepet sampe. Ni kenapa lama amat sih?!!" Mekeel cuma nepuk pelan pundak Rei yang nggak sabaran.
"Sabar napa elah! Entar juga nyampek"
"Padahal nggak jauh-jauh amat rumah ama taman. Kok lama amat nyampeknya""Itu si trio maung, aden beut kalau dah digendong papanya" Ucap papa yang liat trio maung beda banget situasinya kalau mereka digendong mami sama papanya. Iya, maminya ayu. Papinya jeno.
Dan sepanjang jalan pun di sertai gumaman anak bontot. Dan jangan lupa tangan mama yang terus menampol mulut si bontot setiap kali gumam nggak jelas. Maklum, namanya juga anak bontot. Pekoknya naudzubillah. Kayak author:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Diamond | CYN
Genç KurguMama Arini dan Papa Suhadi bersama si "Sepuluh Bersaudara" yang dikenal dengan sebutan "IG" yang berarti ' Irwanto's Geng'. Dengan satu anak perempuan diantara 9 laki-laki. "Semuanya tidak ada yang abadi. Apapun maha kuasa"