15. Forgive Me

75 12 1
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Maaf, ya" Jay ngehela nafas, jenuh denger Ayu sedari tadi minta maaf mulu. Bukan hanya Jay. Bahkan yang lain pun udah pada bosan denger ayu minta maaf. Entah udah berapa kali.

"Udah lah, na. Kayak sama siapa aja? Btw, emak lo napa ngebet banget nyuruh lo pulang? Tumben banget. Biasanya, kalau udah sama kita. Mau lo pulang atau nggak. Emak lo nggak bakalan ribut. Kok tumbenan nyuruh lo pulang? Padahal lo udah jelasin kalau hari ini lo mau jalan-jalan. Malah nyuruh kita semua ikut pulag juga lagi" Semua orang setuju denger perkataan Bambang. Emang bener, mamanya Ayu lepas tangan kalau Ayu udah sama mereka. Tapi, hari ini. Pertengahan jalan, mama Ayu tiba-tiba nelfon nyuruh Ayu pulang sekarang juga. Bahkan nyuruh mereka semua untuk ikut kerumah Ayu. Katanya ada hal yang penting banget.

"Ga tau, heran gue" Geleng Ayu. Pas Ayu mau nanya alasan kenapa harus banget pulang sekarang. Eh, telfonnya dimatiin. Mana ditelfon lagi enggak bisa.

"Duh gue kawatir deh. Apa haikal kumat, ya? Tapikan, ini nggak maljum. Kok bisa kumat?" Semua orang yang ada di mobil shock ngedenger ucapan Ayu.

"Hah? Emang adek lo kenapa ege? Kumat kenapa?" Ayu nyengir ga jelas, yang bikin satu mobil merinding.

"Cantik, jangan senyum gitu dong. Bunda ngeri jadinya" Semua langsung pada ngakak pas denger bunda ngomong gitu.

"Ihhh bunda. Tau tu, haikal kan anaknya suka kumat gilanya" Jawab Ayu, semua langsung pada shock.

"HAH?! JADI HAIKAL SELAMA INI BENERAN GILA?! YANG BENER?!" Ayu langsung nutup telinganya, denger satu mobil langsung ngomong ngegas barengan.

"Enggaklah gila"

"Hah?! Gimana sih?" Tanya Mawar heran.

"Duh, kok perasaanku ga enak ya?" Cemas Ayu. Lilis yang duduk di samping Ayu pun, ngusap punggungnya.

"Kok sama ter? Ciahhh jodoh nihhh" Sahut Rifki. Semua natap Rifki datar, Bunda sekalipun.

"Bunda dulu ngidam apa?" Tanya Bambang sambil natap Rifki sinis.

"Kemenyan keknya. Makanya, rada-rada anak bunda satu ini"

"Bundaaa" Semua pada ngakak denger jawaban Bunda

"Emang kenapa ndut? Orang rumah ga ada yang sakit kan?" Tanya Jay yang ngeliat Ayu bener-bener overthinking.

"Kemarin si pada sehat wal afiat. Ga tau ini. Kayaknya si ga deh. Tapi, kenapa ya? Duh, buat orang pikiran aja si mama ini" Semua langsung pada diem. Pada kalut sama pikiran masing-masing.

Setelah perjalan hampir memakan waktu 25 menit. Akhirnya rombongan Ayu sampai di pelataran rumahnya. Saat mereka turun, mereka dikejutkan dengan sebuah mobil yang Ayu kenali.

"Kek punya bokap lo, Jay" Ucap bambang yang sedikit hafal dengan mobil milik ayahnya Jay.

"Kayaknya iya deh" Sahut Rifki yang membenarkan opini Bambang. Ayu dan Jay jalan cepat ke dalam rumah setelah memastikan mobil milik siapa itu. Diikuti dengan rombongan yang lain.

"Assalamu'alaikum"

"Waalaikumussalam"

"Nah ini berdua yang ditunggu-tunggu" Ucap wanita paruh baya, yang terlihat awet muda. Berjalan menuju Ayu dan Jay. Menarik tangan Ayu dan Jay, mengajak mereka berdua untuk duduk di sampingnya.

Diamond | CYNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang