bir

399 44 7
                                    

Pemuda tampan dengan tanda titik merah di dahi nya tengah menghabiskan malam dengan para pelacur . Dirinya benar-benar penat setelah kemarin kekasihnya tidak membiarkan ia meluapkan nafsu yang amat besar. Sudah berpuluh-puluh wanita Ia tiduri. Kini dengan berbalut kain di pinggangnya , rambut yang masih basah serta kepulan asap rokok , dirinya tengah menikmati malam surga.

" Apakah benar tuan tidak akan pulang heum?" Tanya wanita sexy yang baru saja bercinta dengannya .

Jin Zixuan terkekeh pelan, mematikan rokok yang baru ia nyalakan , kemudian tanganya menggerai rambut panjang wanita itu . Terlihat bercak merah di kulit mulus nya , tatapan Jin Zixuan sedikit mesum dan nakal , membuat sang wanita malu dengan mata tampan Jin Zixuan.

" Hahh.. Wei Wuxian tidak akan membiarkan ku berbuat seperti ini , dasar lelaki dungu ! " Ucap Jin Zixuan dalam hati.

********

Wei Wuxian tengah menikmati malam perjamuan dengan santai ketika Jiang Cheng memberitahu nya kalau Jin Zixuan tidak hadir dalam acara ini. Lan Wangji tengah menyesap teh hitam nya sendirian . Sepertinya ia tidak tertarik dengan arak ataupun alkohol yang di sodorkan dari tamu yang datang.

Nie mingjue sedang mengobrol bersama Lan Xichen di balkon. Mereka terlihat akrab , sedangkan Jiang Cheng meredam rasa kesal dan cemburu nya dalam-dalam.

Wei Wuxian menggeser duduknya mendekati Lan Wangji. Ia membisikan sesuatu yang membuat pria tampan itu tercekat oleh teh hitam nya sendiri.

Dimana rasa malu pria manis itu!?

"Lan zhan~ kenapa kau tampan sekali? Kau menggoda ku ya ?"

Tahan Lan Wangji!

Tangan nakal Wei Wuxian menyelinap masuk ke dalam jubah putih Lan Wangji. Mencari sesuatu yang lemas . Sedangkan sang empu berusaha untuk tenang. Memperhatikan lingkungan yang sepertinya tidak mendukung. Lihat, Jin guangyao. Dia tengah berjalan ke arah mereka berdua. Sedangkan Wei Wuxian dengan jahilnya mengelus benda panjang nan besar di bawah sana. Oh shit!

" Selamat untuk kalian berdua ya , Lan Wangji ...Wei Wuxian... " Ucap Jin guangyao.

Lan Wangji tersenyum canggung , Wei Wuxian tidak menghiraukan perkataan Jin guangyao . Tanganya masih sibuk mengelus benda yang kian menegang di bawah sana. Ekspresi nakal Wei Wuxian dengan sesekali tatapnya seakan-akan menggoda membuat Jin guangyao mengernyitkan dahinya bingung.

"A-anu... A-apa k-" ucap Jin guangyao terbata-bata ketika melihat tangan Wei Wuxian yang sepertinya sedang meraba sesuatu dibawah Lan Wangji. Wajahnya merah malu . Melihat pemandangan ambigu oleh pasangan di depanya ini.

" Wei Ying-! " Ucap lan wangji pelan namun tegas.

" Lan zhan! Sudah berdiri! " Teriak Wei Wuxian membuat seisi ruangan mengalihkan perhatian mereka.

Lan Wangji diam . Ia menutupi bagian bawahnya dengan jubah panjang . Sedangkan Lan Qiren yang sedang mengobrol dengan Jiang Fengmian menghampiri mereka.

" Apanya yang berdiri Wei Wuxian?" Tanya Lan Qiren

Lan Wangji langsung menutupi tangan Wei Wuxian menggunakan jubah panjangnya. Lan Qiren tidak sadar dengan perubahan sikap keponakanya itu .

" Yang berdiri? Eum~ .. ini pa-"

" Wei Ying! "

Dengan sigap Lan Wangji memapah tubuh Wei Wuxian . Para tamu undangan melihat tingkah keduanya penuh arti. Lan Xichen pun terkekeh melihat Lan Wangji yang menggendong Wei Wuxian langsung keluar dari ruangan perjamuan. Sedangkan Lan Qiren bingung di buat oleh kedua orang itu. Jiang Fengmian pun mengernyitkan dahinya bingung namun tak lama dirinya tahu akan terjadi apa .

" Aku harap, Wangji tidak pelan-pelan" ucap Nie mingjue tanpa dosa dengan wajah mesum nya.

Lan Xichen menepak lengan sahabatnya itu pelan. Dirinya pun berpikir sesuatu yang sangat mesum. Jiang Cheng? Dia sudah merah padam . Karena ia tahu dari samping kalau Wei Wuxian tengah mengelus sesuatu di bawah Lan Wangji.

Di dalam kamar, Lan Wangji langsung menidurkan Wei Wuxian yang sedang merancau tidak jelas. Wajahnya bersemu merah karena mabuk. Lab wangji melepaskan jubah putih Wei wuxian dan sepatu yang ia kenakan. Perlahan , menyelimuti tubuh mungil itu agar tidak kedinginan. Setelah itu suara dengkuran halus dari sang pemilik membuat Lan Wangji sedikit terkejut. Pasalnya , Hey! Yang di bawah belum juga turun.

Ia langsung berlari ke kamar mandi . Melepas seluruh baju nya . Menatap batang tegak nan kokoh itu bingung. Sebelumnya ia tak pernah mengocok sendiri. Harus mulai dari mana?

Setelah bermain solo , meski rasanya tidak begitu lega. Akhirnya Lan Wangji berjalan keluar dari kamar mandi dengan keringat di pelipisnya. Melihat Wei Wuxian yang tengah tertidur lelap dan damai. Wajah cantik karena pantulan bulan purnama itu benar-benar membuat Lan wangji tersihir seketika. Betapa sempurnannya makhluk tuhan di depannya ini.

Perlahan ia menaiki ranjang , tidur di sebelah makhluk mungil itu dan memejamkan matanya.

.
.
.
.

6.30 pagi ~

Suara enguhan dari sang empu membuat mata tajam Lan wangji terusik, ia mengerjap beberapa kali dan kemudian sadar bahwa tangan nakal Wei Wuxian tengah mengelus-elus kepemilikannya. Mata Lan wangji seketika melotot , segera menyingkirkan tangan Wei Wuxian. Untuk sekian kali nya ia tidak ingin bermain solo lagi, kecuali 🌚~

"Eunghh Lan zhan? Apa kau tidak menyukainya hum? Milikmu hampir saja tegang lagi hihihi" kekehan Wei Wuxian membuat Lan wangji langsung bangun dari ranjang dan pergi begitu saja meninggalkan pria manis yang tengah menatapnya polos.

"Dia kenapa sih? Kalau mau ena-ena juga hayuk lah, malah pergi huft-"

Entah kerasukan apa , yang pasti Wei Wuxian sudah nyaman dengan pria es itu.  Tak peduli dengan Jin jixuan nanti , karena kabar tak mengenakan hati nya, bahwa pria merak itu tengah berselingkuh jauh dari pernikahan Wei Wuxian dengan Wangji. Xue yang begitu geram ketika malam itu . Sebenernya ia bisa saja menebas kepala Jin jixuan saat itu juga , tapi ada sesuatu yang lebih penting dari itu.

Setelah dirinya sudah mengetahui kedok pria merak sombong nan menjijikan , Xue yang bergegas berdiam diri di atas bangunan kamar sang kakak. Menunggu pria bersorot tajam itu untuk keluar.

"Jadi? Begitu "

Xue yang mengangguk mantap. Melihat wajah kecewa kakak nya , namun tak lama tersirat senyuman manis dari wajah itu.

"Terimakasih"
















YOUR HEART IS NOT FOR ME [ ONGOING ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang