29 :: Out

8.7K 1.3K 103
                                    

satu chapter lagi tamat.
sorry kalo ada yg typo.







masih pagi udah ada berita kalo shuhua keluar dari sekolah, karena orang tuanya tau kalo dia ngebully oca disini.

orang tuanya padahal baik hati, kenapa anaknya begitu? buta cinta.

"aduh gue jadi nggak enak sama shuhua, dia jadi keluar dari sekolah." ucap oca.

"masih aja nggak enak, lo udah ditampar gimana tau." ucap heejin.

bukannya gimana, oca gak enak udah bisa ngeluarin 2 anak yang suka ganggu oca.

maksud oca ya gak harus dikeluarin juga? nanti juga dia berubah sendiri.

"CA! RENJUN BONYOK DITONJOKIN!"

oca yang denger suara jeno langsung noleh ke yang punya suara itu. "hah???"

jeno masuk ke kelas dan menarik oca, "udah ayo langsung lapangan aja." ucap jeno lalu ia menarik lengan oca dan lari ke lapangan.

"tadi ada yang nyerang dia tiba tiba pas mau berangkat sekolah." ucap haechan.

"lo gak bareng dia emang? tumben." kata jaemin sambil melihat oca. perempuan itu hanya menggeleng, "gak."

oca langsung lari mendekati renjun, "pulang aja ya? banyak banget yang luka." ucap oca.

"mending lo pulang ngab, serem banget luka lo. langsung obatin biar gak berbekas, walaupun tadi udah diobatin sedikit obatin lagi." ucap jeno.

renjun geleng, "nggak mau." ucap renjun. "njun, pulang ya? turutin kata kata aku hm?" ucap oca sambil mengelus rambut renjun.

"nanti kamu pulang gimana? gak ada yang anter." tanya renjun, lalu renjun menatap temannya, "jen, tolong nanti anter oca balik." ucap renjun ke jeno.

jeno mengangguk, "tenang nanti gue anter. lo balik aja sekarang." ucap jeno.

renjun mengangguk, "thank's bro."

"sok balik, bisa gak bawa motor sendiri? kalo gak gue anter lo balik." ucap haechan.

"bisa kok bisa gak usah lo anter." dan haechan hanya mengangguk.

"nanti pulang aku ke rumah kamu aja, jen anternya ke rumah renjun aja ya." ucap oca jeno menyetujui omongan oca.

setelah renjun izin pulang, tidak lama bel masuk berbunyi.










!¡!








"langsung kerumah renjun?" tanya jeno yang sudah siap memakai helmnya. "iya."

selesai jeno memakai helm, mereka berdua langsung jalan ke rumah renjun.

di jalan, wajah oca sudah terlalu khawatir ia memikirkan renjun di rumahnya. jeno menglihat sekilas ke spion motornya.

tidak lama mereka sampai di rumah renjun, "thx jen, lo mau ikut liat renjun?" ucap oca.

"gak usah, gue bareng sama anak anak aja nanti." tolak jeno. "okelah, tiati ya."

oca langsung masuk ke rumah pacarnya itu, ia mengetuk pintu tersebut.

tuk tuk!

"permisi."

tidak lama bunda renjun keluar, "oca? sini masuk. daritadi renjun nanyain kamu mulu ke bunda, akhirnya kamu dateng."

"e-eh iya bund."

oca dan bunda renjun duduk di ruang tamu.

"gimana kabar renjun bund?" tanya oca.

"alhamdulillah, udah baikkan. tapi tadi lukanya sempat parah, mungkin karna lukanya dalem kali ya? jadi darahnya terus keluar."

"astagfirullah.. bund, oca boleh liat renjun?" tanya oca lagi. "boleh sayang, boleh banget."

oca tersenyum, lalu ia diantar sama bunda ke kamar renjun.

disana renjun sedang menonton televisi dengan perban di tangan dan wajah.

"bunda tinggal dulu ya, kalian ngobrol aja berdua. kalo bisa omelin renjun, jangan bandel bandel." ucap bunda.

"siap bund." jawab oca, lalu bunda pergi dari kamar renjun dan menutup pintunya.

renjun yang sadar lalu menatap ke arah pintu.

"lama banget, gimana tadi?" ucap renjun.

"apanya lama, biasa kok kayak jam sekolah. gimana apanya? belajarnya? susah, ada mtk gak mood gak ada kamu juga jadi tambah gak mood." ucap oca sambil mengerucutkan bibirnya.

renjun terkekeh, "bukan itu, tadi aman di boncengin sama jeno?"

"aman aman aja, kenapa?" ucap oca, "gapapa, yaudah sini duduk." kata renjun sambil menepuk tempat tidurnya.

lalu oca duduk di disamping renjun, "udah makan belum?" tanya renjun. "udah tadi pas istirahat."

"pas istirahat doang?" ucap renjun. oca mengangguk. "kan jam istirahat gak jauh sama jam pulang."

"kamu kenapa bisa bonyok gini? ikut campur lagi sama anak sekolah sebelah?" tanya oca.

"mana aku tau? aku gak kenal tadi siapa, tiba tiba kaya nyerang aku dia bawa temen temennya juga."

"masih sakit gak?" tanya oca. "masih."

"besok gimana? masih gak masuk?" tanya oca sedih.

"nggak, kan besok libur gimana sih?"

"oh iya lupa..." ucap oca sambil menepuk dahinya.

renjun salah fokus dengan jam ditangan oca, "itu jam dari siapa?" tanya renjun.

oca tersenyum jail, "dari siapa ya?"

"siapa?"

"pacar baru aku, bagus kan?" ucap oca.

"oh gitu mainnya punya pacar baru." jawab renjun lalu kembali menonton tv.

"pacar barunya anak mana?" tanya renjun. "mau aku temuin, ngapain pacaran sama orang yang udah punya pacar." lanjut nya.

oca tertawa puas, "santai kali kak ahaha, bohongan aku. maaf hihiii." ucap oca.

"ini dari kak doyoung." lanjut oca.

"oh."

"umumuuu pacar siapa si ini? ngambekan banget." ucap oca sambil menangkup pipi renjun.

"pacar orang yang pastinya bukan oca."

"AHAHAHHA KENAPA IKUT MARAH??" ucap oca.

"aku bercanda iih, maaffiiinn pleasee."

"minta maaf mulu, kaya mau lebaran." ucap renjun.

"ya makannya maafin."

"iya.

"yeayy, makasih kakak pacar!" ucap oca.








tbc.
sorry baru up kelupaan kirain udah tamat 😭

readers doang banyak, vote sedikit hihi

Ex | Renjun✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang