"Si Renjun lama amat dah."
Cowok berkulit tan itu terus menggerutu kesal, yang seperti biasa tidak digubris oleh ke-lima temannya yang asik dengan dunianya masing-masing. Menghentikan sesapan nikmat pada permennya, Haechan menatap jengkel ke arah mereka.
Mark sedang menyantap semangka yang sedari tadi dibawanya, Jisung dan Chenle asik bersama hape mereka, serta Jaemin dan Jeno yang menikmati rokok si pembuat candu tersebut.
"Lo semua gak ada akhlak ye, gak disautin omongan gue daritadi."
"Ya lo ngapain terus ngomong kalau udah tau gitu," balas Mark.
Haechan mendecak. "Argh, gak asik lo pada."
"Bodo."
Haechan mencibir, ingin balas menyahuti namun urung kala dua orang yang sedari tadi ditunggu, sudah terlihat batang hidungnya. Melihat Renjun berjalan mendekati mereka dengan seorang cewek yang mengikuti langkahnya di belakang.
Kerutan samar muncul di dahi Jeno. Sebenarnya ia tau kalau itu Dira, tapi kenapa cewek itu memilih berjalan dibelakang Renjun. Seakan ... sedang mencari perlindungan.
Jeno mendengus kecil, lanjut mengisap rokok yang masih tersisa sedikit. Berbeda dengan Jaemin yang langsung mematikan rokoknya, berdiri, lalu mendekat ke arah datangnya Dira dan Renjun. Dan itu tidak luput dari lirikan sekilas Jeno.
"Lama amat dah lo berdua," ujar Mark yang kini sudah selesai memakan semangkanya.
"Ini cewek mau kabur tadi," kata Renjun menggeser posisinya hingga Dira benar-benar terlihat.
Dira nyengir kecil.
"Kebiasaan lo Dir! kabur mulu kalau dijemput," ucap Haechan ikut menimpali.
"Maaf." Dira tersenyum canggung, pandangannya beralih pada Jaemin yang juga sedang memasang senyum ke arahnya.
"Gimana lutut lo?" tanya cowok itu membuat teman-temannya yang lain tiba-tiba berdehem samar.
"Udah baikan kok."
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil Boyfriend [✔]
RomanceDira tidak tau kalau menyatakan perasaan pada Jeno, sama dengan dia yang menyerahkan diri secara langsung ke neraka sebuah hubungan.