Chapter 9

23.3K 2K 93
                                    

"Jangan mikirin yang enggak-enggak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan mikirin yang enggak-enggak."

Ucapan Jeno membuat Dira mematung, apa Jeno sekarang cosplay jadi power rangers berubah setiap saat? Pasalnya cowok ini bersikap manis kepadanya sekarang setelah bersikap kasar dan tidak pacarable banget.

Jeno menurunkan tangannya dari pipi Dira, menyetir dan kembali melajukan mobilnya ke kecepatan semula.

Dira masih tertegun, apa perlakuan cowok itu nyata? Tiga bulan lamanya, ia tak pernah mendapatkan perlakuan seperti ini dari Jeno kecuali cengkraman kasar yang menyakitkan.

Tiba-tiba Dahi Dira di sentil oleh cowok itu, membuatnya meringis, langsung bersandar kembali ke punggung jok. Bersamaan dengan itu ia mengerang kecil merasakan sakit dibelakang lehernya, sepertinya ia salah tidur.

Dira melirik Jeno, cowok itu tetap cuek bebek mendengar ringisannya. Oh c'mon Dira! Apa yang lo harapin dari cowok kayak Jeno ini, sifatnya berubah-ubah setiap saat seperti bunglon. Menghela napas, ia memilih diam sampai Jeno memberhentikan mobil mewahnya ini entah dimana.

🍂🍂🍂

Laju mobil porsche panamera itu mulai melambat setelah melewati jalan berkerikil. Dira terperangah kecil, melihat banyak mobil-mobil terparkir setengah mengeliling sebuah rumah berdesain rustic yang cukup besar berlantai dua. Berbagai mobil mewah, jadul tapi antik, motor sport dan juga motor-motor seperti di film Dilan.

Sebenarnya dimana ia sekarang? Bandung, tapi Bandung mana?!

Tak hanya itu, bisa dilihat dari kaca mobil Jeno banyak orang sedang mempersiapkan sesuatu di tengah hutan begini--sebuah pesta mungkin.

Menyipitkan mata, Dira sekilas melihat ada Jaemin. Cowok itu merangkul seorang gadis sambil berbincang dengan orang-orang disana. Kemudian netra Dira beralih pada Jeno setelah mobil cowok itu berhenti di belakang mobil porsche taycan warna merah.

"Kak, sebenarnya kita dimana sekarang?"

Jeno tetap diam, malah cowok itu asik memperbaiki rambutnya di kaca spion tengah. Dira merotasikan mata lalu meniup kecil poni tipisnya.

"Ayo, keluar."

Dira menoleh lagi ke Jeno, "Ha?"

"Lo budeg? Gue bilang keluar."

Jeno turun dari mobil setelah meraih jas almamaternya di jok belakang, sedangkan Dira masih bergeming tidak percaya. Mengetahui hal itu ia menunduk, menatap tajam cewek itu agar segera turun.

"Lo mau turun sendiri atau gue yang nyeret lo turun?"

Tuh kan, apa Dira bilang. Perlakuan Jeno berubah ketus sekarang setelah elus-elus manja pipinya. Mendengus kecil mengetahui kenyataan itu, Dira segera keluar dari mobil Jeno.

Devil Boyfriend [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang