Pulang sekolah Dira diantar oleh Jisung sesuai ucapan Jeno. Cowok bertubuh tinggi itu memberhentikan motor maticnya di depan rumah Dira setelah sampai. Dira turun sembari tangannya melepas helm berwarna pink pemberian Jisung.
"Lo gak mau ngajak mampir gitu?" tanya Jisung menatap Dira yang kini memperbaiki poni tipisnya.
Dira menggeleng tegas dan tersenyum kalem. "Gak, pulang sana."
Jisung mendecak, turun dari motor memasukan helm pink itu ke bakasi motor.
"Iya makasi, sama-sama," sindir Jisung melirik Dira jutek.
Cewek itu terkekeh kecil. "Makasi ya Kak Jisung."
"Alah, gak mandiri banget lo. Masa harus gue ngomong duluan," ujar Jisung menjitak kecil kening Dira.
Dira meringis, mengelus-ngelus jidat cetar membahananya. Menurut Jisung itu jitakan kecil tapi bagi Dira tidak, buktinya keningnya sudah sakit luar biasa.
"Kenapa sih suka banget jitak kening." Dira mengambil langkah menjauh dari Jisung. Pasalnya cowok berwajah imut itu suka sekali menjitak dahinya di saat-saat tertentu, seperti sekarang contohnya.
"Karena kening lo jitakable banget," balas Jisung menyeringai.
Dira mencibir. Tidak mengatakan apa pun lagi, perempuan itu langsung meninggalkan Jisung masuk ke dalam pekarangan rumahnya. Jisung masih berdiri di tempat menunggu sampai Dira benar-benar masuk ke dalam rumah.
Baru saja kakinya menyentuh teras rumah, mata Dira menemukan buket bunga tulip putih beserta surat berwarna kuning. Seketika dahi Dira mengkerut dan langsung meraih bunga itu, terakhir kali ia menerimanya di cafe tempatnya bekerja yang diberikan oleh Kun, seterusnya Dira tak mendapatkan kiriman bunga lagi.
Dan sekarang baru Dira menerimanya lagi.
Rasa senang membuncah di dada Dira setelah sekian lama menunggu kabar si pengirim, kedua sudut bibirnya tertarik membentuk sebuah senyuman membaca isi dari surat itu.
Bakal balik lagi. Sampai jumpa adik kecil.
-D with love-
"D dengan cinta?"Dira terperanjat. Menoleh cepat ke samping, mendapati Jisung menunduk fokus membaca surat dari D. Langsung ia mengambil langkah menjauh dari cowok itu.
"Ish! Ngagetin banget sih!" sentak Dira agak kesal.
"Dari siapa?" tanya Jisung tanpa mengidahkan ucapan Dira tadi. Cowok imut itu melipat kedua tangannya di depan dada, satu alisnya menukik ke atas meminta penjelasan.
"Omong-omong, gue sering liat lo nerima bunga tulip putih kek gini pas gue nganter lo ke Sooyaa cafe. Dulu gue bodo amat, tapi sekarang penasaran dari siapa," tutur Jisung mengambil alih bunga tulip yang di pegang Dira. Cewek itu sama sekali tak mencegahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil Boyfriend [✔]
RomanceDira tidak tau kalau menyatakan perasaan pada Jeno, sama dengan dia yang menyerahkan diri secara langsung ke neraka sebuah hubungan.