Chapter 8

23.3K 2.1K 130
                                    

Nungguin update kah?

Jeno menahan kepala Dira saat cewek itu ingin menjauh dari posisi mereka dan hendak menoleh ke arah kaca mobil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno menahan kepala Dira saat cewek itu ingin menjauh dari posisi mereka dan hendak menoleh ke arah kaca mobil.

Ia melirik, "Lo gak boleh noleh, jangan sampai wajah lo diliat sama bajingan sialan itu, Dira."

Alis Dira menukik tidak mengerti, kenapa dengan cowok ini?

"Itu Pak Atuy, bukan?" Bisik Dira pelan.

Jeno menggeleng membuat Dira semakin penasaran siapa yang mempergoki mereka. Mencoba lagi ingin melihat ke arah kaca mobil, Jeno malah mendorong kepalanya sampai menubruk paha cowok itu.

"Aww!!" ringis Dira merasakan jidat cetar membahananya menubruk paha Jeno.

Astaga, apa yang dilakukannya?!

"Dibilangin jangan noleh!"

Jeno menunduk, tetap menahan kepala Dira agar tidak menoleh lagi. Kemudian beralih menatap orang itu yang masih saja memandang mereka dengan smirk di bibir. Sorot mata Jeno makin tajam, menahan geraman.

"Lo tetep kayak gini."

Pupil mata Dira membesar, apa katanya?!

"Kak tapi---"

"Tapi-tapi mulu sih lo, nurut sama gue Dira!"

Dan ia memilih bungkam, Jeno kembali membentaknya.

Dira merasakan mobil porsche panamera milik cowok itu berjalan. Menggeser sedikit kepalanya, lalu melirik ke atas. Jeno nampak tergesa-gesa mengendarai mobilnya pergi dari daerah sekolah dan mungkin ... dari orang misterius yang mempergoki mereka.

Satu tangan menyetir sedangkan tangan yang lainnya menahan kepala Dira. Dira menghembuskan napas kasar, merasa lelah ingin menikmati empuknya kasur.
Dan terjadi lagi--- Jeno tiba-tiba menepuk belakang kepalanya setelah ia menghela napas panjang.

"Lo jangan niup-niup! Nanti yang lain bangun, goblok!"

Maksud loe?!

"Kak, kenapa aku harus kayak gini?"

"Latihan ngehitung."

"Maksudnya?"

"Tsk. Lo bisa diem dulu gak?" Jeno melirik kaca spion tengah. Melihat dua mobil hitam mengikutinya dari belakang.

"Damn it!"

Dira melirik Jeno lagi dari ekor matanya, wajah cowok itu yang mulanya hanya menampilkan geraman, kini bertambah menjadi raut kesal dan tegang.

Jeno mengendarai mobil porsche panameranya dengan kecepatan cukup tinggi, untung saja daerah di belakang sekolahnya sepi memudahkannya melajukan mobil. Saat ada belokan, Jeno melepas tangannya dari kepala Dira, beralih menyetir dengan dua tangan dengan tidak mengurangi kecepatan mobilnya.

Devil Boyfriend [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang