(1) Pertemuan

1.1K 113 1
                                    

Dingin di pagi hari yang menusuk kulit menembus sebuah selimut tebal, membuat Off Jumpol – seorang pengusaha muda dibidang fashion ternama yang berada ditengah padatnya kota Bangkok – meringkuk seperti bayi kecil yang kedinginan.

Kriiiiing~ bunyi alarm yang bising membangunkan Off yang sedang asyik dipeluk oleh selimut tebal kesayangannya. Off mematikan alarm dengan malas sambil mengusap kasar wajahnya. Hampir ingin melanjutkan lagi tidur nyenyak Off, suara dering telepon masuk dari asisten kerjanya.

~Via Telp~

Off: ada apa, Arm? Kau tidak lihat sekarang masih jam 7 pagi. Lagipula sekarang hari libur.

Arm: kau lupa, Off? Sekarang ada pertemuan dengan Desainer Amerika. DAN CEPATLAH KESINI, KAU SUDAH HAMPIR TERLAMBAT!

Off: ASTAGA ARM, AKU LUPA!

Arm: Ck! Ya sudah cepat! Mereka hampir sampai. Jangan lupa bawa berkas-berkasnya.

Tuuut—

Mendapat teriakan Arm, membuat Off terbangun sepenuhnya. Ia segera menuju kamar mandi dan bergegas pergi ke perusahaan miliknya.

.

.

.

"sial, kenapa Arm tidak mengingatkanku tadi malam" gerutu Off sambil tangan kiri menyetir sedangkan tangan kanannya membenarkan dasi yang miring.

BRAKKK!

"Astaga!" Off yang merasa mobilnya menabrak sesuatu segera turun untuk melihatnya.

"YA TUHAN! Aduh ini bagaimana?! Hei, bangun... hei..." Off sangat terkejut melihat sesuatu yang ia tabrak.

Meaww meaww meaww. Suara kucing yang terdengar kesakitan membuat Off merasa sangat bersalah dan tentu saja ia panik. Tanpa berpikir panjang, Off langsung membawa kucing tersebut ke dalam mobilnya dan ditempatkan dikursi belakang. Segera ia melanjutkan perjalanan dengan terburu-buru, tidak untuk pergi ke perusahaannya, Off malah pergi ke dokter hewan milik sahabatnya. Ia melupakan tujuan utamanya hari ini.

~Via Telp~

Off: Arm! Kau ambil alih pertemuanku dengan mereka. Ada urusan yang sangat mendadak. Tolong ya, berkas cadangan sudah ku kirim barusan lewat email.

Arm: Ey Off! Kau mau kemana? Kau....

Tuuuut~ Belum selesai Arm berbicara, telepon sudah dimatikan oleh Off sepihak.

"sabar ya kucing, aku akan membawamu ke dokter hewan, kau harus bertahan ya" suara mengeong kucing yang kesakitan itu membuat Off semakin merasa bersalah.

~Via Telp~

Off: Tay! Kau ada praktik hari ini?

Tay: tentu saja. Ada apa, Off? Tumben sekali.

Off: Aku tadi tidak sengaja menabrak kucing, sepertinya kaki kucing itu terlindas dan ...

Tuuut~

Belum sempat Off melanjutkan pembicaraannya dengan Tay – sahabat sekaligus sang pemilik rumah sakit hewan – telepon Off mati.

"Ck! Aku lupa mengecas hpku. Sial sekali hari ini!" Off mengoceh sendirian.

Sesekali Off melihat kaca spion dalam untuk memastikan kucing tersebut agar tidak jatuh dari tempat duduk. Sekali, dua kali lihat tidak ada yang aneh, hanya suara erangan kucing kesakitan yang ada. Tetapi, tiba-tiba suara tersebut berhenti, Off penasaran dan langsung melihat kebelakang tanpa melihatnya lewat kaca spion.

Ciiiiiit~

"K..Kau siapa?!" betapa terkejutnya Off saat menengok ke belakang. Membuat Off mengerem dadakan dan hampir menjedukan kepalanya dengan stir mobil.

"aku?" tanya seseorang tersebut sambil menujuk dirinya sendiri. Imut.

"K.. Kenapa kau ada di..di mobilku?!"

"aku.. sshhh sakiiiit aw" orang itu meringis kesakitan sambil memegang telapak kakinya. Off segera mengalihkan pandangannya ke telapak kaki orang tersebut.

"k..kau? kau kucing yang a..aku tabrak?" tanya Off ragu-ragu dan tidak percaya.

"ck, iyalah. Cepat bawa aku ke dokter, kakiku sangat sakit awwww!"

"ba..baiklah" Off melanjutkan perjalanan menuju rumah sakit hewan dengan banyak pertanyaan dikepala Off, tetapi ia tahan untuk disimpan dan ditanyakan nanti setelah kucing (?) tersebut mendapat perawatan.

10 menit tanpa pembicaraan apa-apa, di dalam mobil hanya ada suara rintihan kesakitan. Off lagi-lagi melirik lewat kaca spion dalam, memastikan keadaan "orang" itu. Off menyadari 1 hal, ia bertanya kepada seseorang tersebut.

"hei, kita akan pergi ke dokter hewan atau dokter manusia?"

Hening seketika. Lihat, betapa polosnya seorang pengusaha muda tersebut saat menanyakan pertanyaan aneh itu.

"kau tidak lihat wujudku? Aku sedang menjadi manusia. Jadi antarkan aku ke dokter manusia"

"sedang jadi manusia? Kau bisa berubah wujud?" tanya Off antusias

"ck! Simpan pertanyaanmu itu nanti, sekarang cepatlah aku sudah tidak tahan" bantah dan perintah seseorang itu.

"iya, sekitar 5 menit lagi kita sampai. Untung saja rumah sakit hewan dengan rumah sakit manusia jaraknya tidak jauh, jadi kita bisa sejalan. Ngg sebelum itu, siapa namamu?" Off tidak peduli bantahan tersebut.

"astaga kau banyak tanya sekali. Aku Gun Atthaphan. Panggil saja Gun"

"aku Off Jumpol. Kau bisa panggil aku Off atau Jumpol, senyamanmu saja"

Mereka sampai di rumah sakit, dan segera Off menuntun Gun pergi ke dalam. Ada hal yang menguntungkan bagi Off hari ini setelah ia pikir akan bertemu kesialan sepanjang hari, tidak ada pasien yang sakit seperti Gun, jadi Off dan Gun bisa langsung memasuki ruang periksa.

Dokter bilang, kaki Gun hanya keseleo saja. Mendengar berita tersebut, Gun menyengir pada Off menampilkan deretan gigi rapinya, pasalnya ia merintih kesakitan hanya pura-pura saja. Off sedikit kesal, tetapi melihat wajah imut Gun, kesal Off hilang begitu saja.

.

.

.

"hei Gun, bisakah kau menceritakan semuanya? Aku tidak paham apa yang terjadi" pinta Off sambil memasuki mobilnya setelah mendapatkan perawatan dan obat yang dokter beri.

"tapi sebelum itu, perutku lapar, belikan aku makanan" rengek Gun

"kau ini, banyak maunya. Tidak tau diri. Dan lagi, kenapa kau duduk dibelakang, hah?! Aku bukan supirmu. Pindah ke depan" perintah Off dan dituruti oleh Gun.

"kita akan pergi makan kan?" tanya Gun sambil memasang sabuk pengaman.

"aku ada urusan dikantor. Nih, aku beri kau uang. Belilah makanan sendiri, sekarang aku akan mengantarmu pulang. Di mana rumahmu?"

.

.

.

Ok cuma 800+ kata buat capt pertama wkwkw. Sebelumnya gua bener-bener makasih banget buat kalian yang udh baca ini, seriusan gua amatir banget bikin ginian :( jadi maaf kalo banyak kalimat yang ga nyambung huhu :( Love u gais~

Janji (OffGun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang