"berlianku?".
.
.
"hati-hati Phi Arm, Phi Tay!" teriak Gun dari ambang pintu rumah Off.
"Gun ayo masuk" Tarik Off dan menutup pintu rumahnya.
"Gun aku akan kembali bekerja di ruang kerjaku" sambung Off
"kau yakin Off? Kepalamu sudah sehat?"
"sudah Gun, kau tenang saja"
"baiklah"
.
.
.
Tok tok tok
"iya, masuk Gun" teriak Off dari dalam ruang kerjanya.
"Off ini aku buatkan te-" Gun tidak sengaja tersandung dan menumpahkan teh yang ia buat di atas dokumen kerja milik Off.
"ASTAGA GUN!" Off langsung berdiri dan menarik dokumen-dokumen tersebut secepat mungkin sebelum air teh membasahi semuanya.
"Ma-maaf Off" Gun ikut membantu tetapi tangan Gun ditepis kencang oleh Off
"Tidak usah bantu! Pergi dari ruanganku!"
"Maaf Off" Gun hampir meneteskan air matanya.
"PERGI! SIALAN" Teriak Off murka.
Gun keluar ruangan dengan berlari menuruni anak tangga menuju taman belakang rumah Off. Duduk sambil merasakan sakit di dadanya, Gun ingin sekali mengutuk diri sendiri karena kecerobohan yang ia perbuat. Hampir 3 jam ia duduk sambil menangis sejadi-jadinya, lalu ia memutuskan kembali ke kamarnya dan menuliskan secarik surat:
Off, aku minta maaf sudah membuatmu mendapatkan banyak kesialan sejak aku di sini. Aku hanya berniat membantumu, membalas semua kebaikanmu, tapi lagi-lagi aku mendatangkan kesialan untukmu. Aku minta maaf, Off.
Aku janji tidak akan menganggumu lagi. Aku akan pergi dari hidupmu selamanya. Ah, omong-omong soal janji, baiklah akan ku beri tau.
Apakah kau ingat ketika kita masih SMA? Kita pernah membuat satu janji, dimana saat kita sudah lulus nanti kita akan tinggal 1 rumah dan memiliki kucing sebagai pelengkap di rumah kita nanti. Sederhanakan? Mungkin ini saja yang aku bisa beri tau untukmu. Ya, aku tau kau tidak akan peduli dengan ini.
Hari ini aku akan pergi dari rumahmu, maaf aku berpamitan dengan tidak sopan. Terima kasih untuk semuanya, Off. Maaf sekali lagi.
Gun terus menangis saat menulis surat tersebut. Ia melipat dan meninggalkan suratnya di meja belajar. Ia segera melangkah pergi meninggalkan ruang kamarnya. Tepat saat Gun berada di depan ruang kerja Off, pintu ruang kerja Off terbuka dan dengan sigap Off menarik Gun masuk ke ruang kerjanya.
"O-Off" Gun terkejut saat dirinya dipeluk oleh Off.
"Gun aku minta maaf" Off menangis dalam pelukannya
"aku yang harusnya minta maaf Off, aku janji setelah ini tidak akan mengganggumu lagi. Aku akan pulang ke rumah Phi Arm" Gun yang menahan tangisnya berakhir meneteskan air matanya juga.
"aku mengingatnya Gun, aku mengingat janji kita" Off melepaskan pelukannya dan merengkuh pipi Gun dengan lembut
"Off"
"ya, Gun. Aku menemukan ini dan aku mengingatnya" Off mengambil sesuatu di sakunya
"liontin? Kau menemukannya Off?" Gun kali ini benar-benar menangis dengan kencang
KAMU SEDANG MEMBACA
Janji (OffGun)
FantasyPerbedaan wujud antara manusia dengan hewan yang menjadi tantangan sebuah kisah cinta seorang Off Jumpol dengan Gun Atthaphan. Gun Atthaphan, seekor kucing manis -Scottish Fold- yang belum bisa sepenenuhnya mengendalikan perubahan wujud dari seekor...