(5) Sesuatu yang Hilang

549 82 3
                                    

"ah mungkin aku banyak berpikir akhir-akhir ini" Off meninggalkan kamar Gun dan menuju kamar tidurnya sendiri.

.

.

.

Ggrrr.. grrrr.. ggrr

"auh Gun! Kenapa bisa kau masuk ke kamarku? Oh, Astaga aku lupa menutup pintu kamar" Off merasa tidurnya diganggu oleh Gun yang berada di atas perut Off sambil mendengkur manja.

"kau lapar?" tanya Off sambil merubah posisi menjadi setengah duduk dan Gun hanya mendengkur saja sebagai jawaban.

"baiklah ayo kita makan, tapi seb-" belum selesai berbicara, Gun tiba-tiba berubah menjadi manusia membuat Off kembali tertidur dengan posisi Gun duduk diatas perut Off.

"Ah Off maaf tiba-tiba aku berubah" konfirmasi Gun

"Off? Astaga kau melamun lagi?! OFF!!" Teriak Gun membubarkan lamunan Off

"Hah?!" seperti biasa, Off terkejut

"kau kenapa suka sekali melamun, huh?" Tanya Gun tanpa merubah posisi mereka

"mm Gun bisa kau tiduran sebentar diatasku? Aku seperti merindukan sesuatu" Off tidak menjawab pertanyaan Gun, malah meminta Gun untuk tidur diatasnya

"ha?" Jawab Gun sambil memiringkan kepalanya

"Off!" Gun terkejut ketika tiba-tiba tangan Off meraih tengkuk Gun dan berhasil menjatuhkan Gun dalam pelukan Off

"sebentar saja Gun, aku seperti ada sesuatu yang hilang" Off membenamkan wajahnya ke dalam tengkuk Gun

"apa kau sudah mulai mengingatnya Off?" Tanya Gun sambil menahan butiran air matanya menetes

"ingat apa?" Off menyudahi acara saling peluk dan membenarkan posisi mereka berdua yang kini Off memangku Gun dalam duduknya

"ah tidak. Ya sudah ayo makan, aku lapar" Gun beranjak bangun dari duduknya

"oh iya Gun, hari ini aku harus pergi ke kantor. Kau ku titipkan pada Tay ya"

"Tay?"

"dia sahabatku"

"aku akan tinggal di sini saja Off" tolak Gun

"tapi aku sampai malam, kalau kau lapar bagaimana? Aku tidak ingin pulang hanya untuk memberimu makan" ketus Off

"kita beli stock makanan saja"

"ck! terserah kau sajalah"

"Off kenapa kau gampang sekali merubah moodmu? Tadi kau menjadi seseorang yang sangat hangat, sekarang kau malah kebalikannya"

"perasaanmu saja. Ya sudah aku akan mandi, kau juga sana"

"hmm baiklah"

.

.

.

"Gun! Sudah belum? Cepat sedikit bisa tidak?!" Off menggedor-gedor pintu kamar Gun

Ceklek. Pintu kamar Gun terbuka menandakan ia telah siap.

"sudah dari tadi aku siap, kau yang lama" gerutu Gun

"ya sudah ayo cepat nanti aku telat" Off berjalan terlebih dahulu menuruni tangga.

"Gun kita makan di sekitar sini saja" Ajak Off

"terserah kau yang penting makanannya enak"

"kau ini banyak maunya. Tidak tau diri sudah menumpang di rumahku, makan pilih-pilih" Gerutu Off tanpa ia sadari kalimatnya tadi membuat Gun sangat sakit hati.

Janji (OffGun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang