(7) Berlian

565 90 0
                                    

Mereka tidur dengan posisi biasa. Gun menghadap jendela sambil menahan wajah panasnya akibat godaan Off, sedangkan Off tidur menghadap langit-langit sambil memikirkan hal aneh yang terjadi pada dirinya.

.

.

.

"Arm, kau tidak tidur?" tanya Tay

"aku harus menyelesaikan tugas milik Off"

"Arm aku masih tidak percaya, itu benar adikmu? Gun?" tanya Tay membuat Arm menghentikan fokusnya pada layar laptop

"Tay kau percaya reinkarnasi?" tanya Arm

"hmm entahlah, hal itu sulit untuk dipercaya"

"begitupun sama denganku, tapi Gun sekarang ada dihadapanku. Aku sendiri percaya tidak percaya" Arm menyenderkan punggunggnya sambil menatap langit-langit

"kenapa kau tidak meminta penjelasan dari Gun"

"aku sudah memintanya, tapi ia belum ingin memberitahu"

"ah aku teringat sesuatu, belum lama ini Off pergi menemuiku, Arm. Lalu ia cerita kalau di rumahnya ada kucing yang bisa menjadi manusia, aku kira dia hanya omong kosong" jelas Tay

"hmm, memang kejadian ini sulit dipercaya. Tay, kau bisa diam dulu tidak? aku akan melanjutkan kerjaan ini" Arm melirik malas

"ck! ya sudahlah. Aku akan tidur"

.

.

.

"Off, sudah jam 10 pagi. Kau ingin makan apa? Aku akan pergi keluar untuk membeli makan" tanya Gun yang bangun terlebih dahulu.

"Ngg.. tidak Gun, kau saja" jawab Off dalam keadaan mata masi tertutup.

"baiklah. Aku akan ke bawah. Kalau ada apa-apa panggil aku ya Off"

"mmm" Off berdehem sebagai balasan.

Gun pergi ke bawah untuk menemui Arm dan Tay.

"selamat pagi Phi Arm" sapa Gun. Tidak ada respon dari Arm maupun Tay, ternyata Gun mendapati mereka masih tertidur lelap. Gun membangunkan Arm terlebih dahulu dengan lembut.

"Phi Arm. Bangun Phi" Gun mengusap sayang rambut Arm

"Gun? YA TUHAN KENAPA AKU BISA KETIDURAN?!" Teriak Arm membuat Tay terbangun gelagapan

"Ai Arm! Jangan berisik!" geram Tay

"Gun! Jam berapa sekarang?!" tanya Arm grusa grusu

"jam 10 Phi"

"Astaga!"

"Arm! Tolong tenang! Kau mengganggu tidurku!" bentak Tay

"Tay! Ini laporan belum selesai dan aku malah tertidur!" Arm sangat panik

"ck! bosmu adalah sahabatmu sendiri, Arm! Lagi pula Off juga belum bangun kan, Gun?" Tay melirik Gun memastikan Off belum bangun.

"benar Phi, dan sepertinya Off juga tidak ada niatan untuk bangun pagi" jelas Gun

"ah benar juga" Arm sedikit lega

"ya sudah, aku mau lanjut tidur dan kalian jangan berisik!" Tay membenarkan posisi untuk tidur kembali.

"Phi, kau ingin makan apa? Aku akan keluar untuk membeli makan"

"sebentar, Gun. Aku akan menelpon bawahanku dulu untuk mengurus pekerjaan hari ini" Arm mulai berbicara dengan bawahannya di telepon.

Janji (OffGun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang