(13) Hilang

545 75 7
                                    

"ah Phi, aku ingin menanyai sesuatu" kata Gun melepaskan pelukan Arm

.

.

"tanyakan saja, Gun"

"apa kau tau kenapa Off bisa hilang ingatan? Setelah aku jatuh dari jurang dan meninggal, apa yang terjadi kepada Off? Aku bertanya padanya, ia tidak ingat apapun" tanya Gun

"ah iya, mari kita bicarakan soal ini. kalau tidak salah, saat kau ditemukan dan meninggal, Off benar-benar depresi. Ia mengonsumsi obat X terlalu sering, sehingga ingatannya rusak. Ia tidak terima kau meninggal" jelas Tay

"bagaimana Phi Tay tau?" tanya Gun

"aku yang menjaga Off saat itu. Setelah kepergianmu, Arm ikut bersama dengan ibumu ke Amerika. Ya bisa dibilang, selain kehilangan dirimu, Off juga kehilangan 1 sahabatnya jadi ia benar-benar merasa down ketika itu" jelas Tay lagi

"iya Gun, aku tidak terlalu banyak tau soal Off ketika ia ditinggalkan olehmu, aku baru kembali ke Thailand saat kuliah" sambung Arm

"apa kau ingat sesuatu Off?" tanya Gun

"tidak sama sekali. Aku hanya ingat aku memiliki janji denganmu, dan kita pernah menjalin hubungan saat itu. Selebihnya aku tidak ingat" jawab Off yang sedari tadi mendengarkan penjelasan Tay

"tidak apa-apa, yang penting kalian sudah bersama. Yang lalu biarlah berlalu, kalian hanya perlu menatap masa depan" jelas Arm

"ah ngomong-ngomong, kalian akan menginap di sinikah?" tanya Off

"sepertinya tidak, aku tidak ingin mendengar suara panas lagi" kata Tay

"Tay, berhentilah" ketus Off

"hahaha" Arm, Tay, dan Gun tertawa

"sudah malam, aku akan pulang. Tay kau ikut pulang atau tidak?" kata Arm

"ah iya, aku juga pamit pulang. Bye! Selamat bersenang-senang. Gun telpon aku atau kakakmu kalau singa tua di sebelahmu itu menyerangmu dengan ganas, haha" ledek Tay sembari jalan keluar rumah Off

"Gun, aku pulang dulu ya. Kau jaga diri, jangan lupa pulanglah ke rumah, aku selalu merindukanmu" peluk Arm pada Gun

"baik Phi" jawab Gun

"Off, aku pulang dulu. Kau sudah memiliki adikku. Tolong jaga dia, jangan kau sakiti dia, ok" pinta Arm

"tanpa kau suruh, aku pasti akan menjaganya" balas Off

.

.

.

"Off" panggil Gun ketika mereka sudah di kamar

"ya Gun?" jawab Off sambil mengganti pakaian

"saat kau memakaikanku cincin, aku merasa ada sesuatu yang hilang"

"apa itu?" Off menghampiri Gun yang sudah duduk di samping ranjang

"entahlah. Aku juga tidak tau"

"apa sesuatu yang hilang itu terasa sangat berharga?" tanya Off sambil mengelus lembut rambut Gun

"sepertinya iya"

"mungkin kau lelah, ya sudah ayo kita tidur"

"aku ingin menjadi kucing. Kau paham maksudku kan?" tanya Gun sambil tersenyum

"kau ingin dimanja?"

"heheh"

"eh?" lanjut Gun

"kenapa sayang?" tanya Off panik

"kenapa aku tidak bisa merubah diriku menjadi kucing?" Gun heran

"coba kau ulangi"

"sudah. Tapi aku tidak merasa ada sengatan ditubuhku" Gun menatap Off

"bagaimana bisa?" tanya Off

"aku juga tidak tau. Apa aku sudah menjadi manusia sepenuhnya?"

"ha? Aku tidak paham"

"aku juga, Off"

"ah, kau bilang tadi saat aku memakaikanmu cincin, kau seperti kehilangan sesuatu bukan?" tanya Off

"iya, lalu?" Gun memiringkan kepalanya

"apa mungkin kau kehilangan perubahan wujudmu itu, Gun?" tanya Off antusias

"eh?"

"coba kau ingat-ingat"

"atau cincin ini memiliki sihir?" tanya Gun membuat Off tertawa

"hahaha mana mungkin sayang" Off mengacak-acak rambut Gun gemas

"tapi kenapa seperti saling berhubungan?"

"kau kehilangan perubahan wujudmu itu merasa senang atau sedih, Gun?" tanya Off serius

"aku tidak tau, Off"

"kalau memang benar kau kehilangannya, aku sedikit merasa sedih"

"kenapa, Off?"

"aku tidak bisa menggendongmu lagi, aku tidak bisa menciummu sesuka hatiku lagi, aku tidak bisa membuatmu terangsang lagi" goda Off

"OFF!" pukul Gun

"haha kau malu?"

"tentu saja!"

"tapi tidak apa-apa, aku mencintaimu apa adanya" Off menatap Gun

"ah aku ngantuk" Gun mengalihkan pembicaraan dan segera mengambil posisi tidur

"Gun, sayang kau tidak ingin mencium suamimu dulu sebelum tidur?" rengek Off

"tidak mau dan kamu bukan suamiku, yang akan menjadi suami adalah aku, kau istriku" goda Gun

"oih, mana bisa kau jadi suamiku" Off mulai merangkak menuju Gun

"Off berat!" kata Gun saat Off mulai tidur diatas Gun

"cium aku dulu" Off mendekatkan wajahnya

"tidak mau, aku ngantuk" tolak Gun

"cium aku" paksa Off

"astaga baiklah, muah" Gun mencium pipi Off sekilas

"tidak terasa. Mau lagi" pinta Off

"muah muah muah" Gun meraih tengkuk Off dan mencium leher Off berulang kali

"selamat malam, berlian. Mimpi indah" Off pindah posisi ke samping Gun dan menicum kening Gun

"selamat malam, Off" Gun memeluk Off. Mereka berdua tertidur dengan saling berpelukan satu sama lain.

.

.

.

tbc... 

Terima kasih sudah mampir na~ jubjub~

Janji (OffGun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang