(3) Omong kosong

572 89 3
                                    

"ck! Jangan dekat-dekat! Kau lanjutkan saja tidurmu, aku akan pergi ke kantor" Off segera keluar kamarnya meninggalkan Gun sendirian. Gun setuju dengan perintah Off, tidur kembali dengan nyaman.

.

Off meninggalkan kamarnya dan segera menuju ke tempat Tay bekerja -rumah sakit hewan-. Ia benar-benar tidak ingat akan pertemuan pentingnya di kantor.

.

.

.

"Maaf, apakah Tay ada diruang kerjanya?" tanya Off kepada salah satu petugas administrasi, ketika sudah sampai ditempat Tay berada

"Selamat siang, Pak Jumpol. Pak Tawan ada diruang kerjanya" jawab petugas tersebut sambil menampilkan senyuman manisnya.

"Ok, terima kasih ya" Off segera berjalan menuju lift ke lantai 3 tempat dimana Tay berada.

Ting! Lift berbunyi menandakan Off telah sampai tempat tujuannya. Ia melangkahkan kaki dan segera menuju sebuah ruangan.

"Tay" Off membuka pintu tanpa memberi aba-aba ketukan, membuat Tay terkejut dan refleks menutup laptopnya.

"Ai Off! Tidak bisakah kau mengetuk dulu?" gerutu Tay

"kenapa? Kau sedang menonton apa, huh?" Off menggoda sahabatnya itu sembari duduk di sofa empuk.

"bukan apa-apa. Tadi kau ingin membicarakan apa? Kenapa tiba-tiba teleponmu mati?" tanya Tay yang menghampiri Off duduk di sofa miliknya

"baterai hpku habis. Jadi gini Tay, aku tadi menabrak seekor kucing.." belum selesai berbicara Tay memotong kalimat Off

"HAH?!"

"TAY! Selalu saja, dengarkan aku dulu jangan memotong kalimatku, ck!" Off memukul kepala Tay dengan keras, membuat Tay meringis kesakitan

"baiklah, lanjutkan"

"dia seperti kucing Scottish Fold, ah sebentar aku ada fotonya" Off merogoh saku celananya dan mendapati benda yang ia cari

"sial, aku meninggalkan handphone ku yang satunya. Coba Tay kau cari dilaptopmu jenis kucing Scottish Fold"

"iya iya, aku tau jenis kucing lucu itu. Ayo lanjutkan ceritamu"

"tapi ini berbeda, Tay! Kucing itu bisa berubah wujud!" ucap Off yang antusias memberi tahu kepada Tay

"Ai Off! Berhentilah omong kosong, ceritakan saja yang sesungguhnya!" ketus Tay

"Tay aku bersungguh-sungguh! Kalau kau tidak percaya ayo kita kerumahku"

"Ck! Sudah ah aku banyak kerjaan. Oh iya bagaimana keadaan kucing itu? Kau bercerita tidak masuk akal" Tay beranjak pergi dari sofanya sambil menanyai kabar si kucing tersebut

"dia tidur dikamarku. Ayolah Tay, kau harus melihatnya" rengek Off

"Off, aku sedang banyak kerjaan"

"Ck! Sok sibuk!" Off meninggalkan ruangan Tay sambil menekuk wajahnya

"Off, Off, kau ada-ada saja. Mana ada kucing bisa berubah wujud" Tay menggeleng-geleng kepalanya dan mulai membuka laptop kembali

.

.

.

Off meninggalkan rumah sakit hewan dan ia kembali pulang ke rumahnya. Saat dipertengahan jalan, ia mampir ke toko hewan untuk membeli makanan kucing, ya, ia sedikit khawatir akan keadaan Gun. Off membeli sebungkus makanan kucing yang paling mahal serta peralatan yang biasa kucing gunakan.

Sesampainya dirumah, ia langsung menuju kamarnya memastikan Gun masih tertidur. Benar saja, Gun masih tertidur dengan pulas tetapi wujudnya menjadi kucing.

Off mendekati Gun, merasa gemas, ia membelai lembut bulu kucing itu. Entah mengapa Off merasakan hal yang aneh, ia seperti sudah lama kenal dengan sesosok yang sedang tidur itu.

Sepertinya Gun terganggu, Gun bangun dan langsung menaiki paha Off lalu tidur kembali sambil mengeluarkan suara dengkuran, yang Off tau ketika kucing mendengkur, ia sedang merasakan kasih sayang. Sedikit terkejut, tetapi Off tetap membelai lembut Gun.

"kau ini sebenarnya apa sih Gun?" tanya Off monolog

"kau bisa berubah menjadi kucing atau manusia dengan sesukamu, tanpa memberikan aba-aba terlebih dahulu"

"hei, kau mendengkur terlalu keras. Apa kau nyaman?"

Sekitar 10 menit Off terus membelai Gun. Tanpa sadar, ia juga mulai mengantuk dan tertidur.

.

.

.

"Off" panggil seseorang yang membangungkan Off dari tidurnya

"Ah Gun, kau sudah bangun? Jam berapa sekarang?" Off bangun dari tidurnya sambil membenarkan rambutnya yang berantakan

"jam 4 sore. Off aku lapar" rengek Gun

"hah?! O..oke kita keluar cari makan, aku juga lapar. Tapi sepertinya aku harus mandi dulu, badanku gatal. Kau mau mandi?" tanya Off sembari beranjak dari kasurnya

"tidak"

"ya sudah, kau ganti baju saja. Di lemari kedua sebelah kiri ada bajuku yang sudah kecil, mungkin itu cukup untukmu"

"aku masih nyaman dengan bajuku yang ini"

"huh, terserah kau saja. Bagaimana keadaan kakimu?" tanya Off sambil memilih baju ganti untuk dibawa ke kamar mandi.

"sudah baikan. Ayolah Off cepat, aku lapar sekali" lagi-lagi Gun merengek

"ck! sabar"

Off pergi ke kamar mandi, sedangkan Gun kembali berbaring sambil menatap langit-langit.

"apa kau tidak ingat sama sekali Off?" batin Gun


tbc..

Selalu, aku ucapin makasih banyak buat yang udh mampir ke sini eheee~ Kritik saran sangat dibutuhkan. Terima kasih lagiiiii

Janji (OffGun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang