25

137 17 1
                                    

Soonyoung masih tidak mengerti, apa yang sebenarnya terjadi. Bahkan sudah dijelaskan oleh ayahnya pun tetap saja, walaupun ada rasa marah kenapa mereka melakukan ini seenaknya, setidaknya dia sedikit lega mengetahui bahwa laki-laki dulu yang pernah dia cintai sampai sekarang masih tetap melindungi nya.

Apa dia masih mencintaiku?

Kira-kira seperti itulah yang di pikirkan soonyoung, mengingat kembali memori memori yang dulu pernah dia lupakan. Sesekali membuka album foto tentang mereka berdua (lagi).

Berbeda pula dengan Jihoon, dia menyibukan dirinya supaya cepat untuk melupakan soonyoung, walaupun itu tidak akan mungkin. Dia tau, itu tidak akan pernah terjadi. Karena dia benar-benar mencintai soonyoung.

Apa kau memaafkan ku?

...

Hari ini kumpul acara entah kenapa tiba-tiba ayahnya ingin sekali merasakan masa muda seperti dulu. Alhasil dirumah jihoon sekarang ramai dengan teman-teman ayahnya. Dia tidak suka, kenapa. Karena dia harus bersikap seperti ayahnya itu.

"Aigoo.. Ini Jihoon yang buming dimana-mana" Ini paman recehnya Jung Hoseok alias jhope.

"Dia benar-benar imut seperti yoongi hahah" Dan ini Seokjin.

"Berhenti lah berbicara tentang anak ku."

"Apa dia sudah ada gandengan? Dengan anak ku saja bagaimana?"

"Terimakasih paman NamJoon, tapi aku tidak tertarik"

"Whahah, omongannya percis seperti yoongi hyung"

"Dia hanya tertarik pada anak ku"

"Oh Kwon kau disini"

Jihoon memberikan salam sopan. Itu ayahnya soonyoung, Kwon Jiyoung sahabat istrinya Min Yoongi. Mereka memang akrab, dulu yoongi dan jiyoung itu rival, siapa yang bisa mendapatkan hati eommanya jihoon. Seperti itulah kira-kira.

Acara berjalan dengan sangat lancar, bahkan jihoon tidak terlalu suka didalam keramaian. Alhasil dia melarikan diri, menggunakan mobil sport nya, dia kepantai tempat yang sangat disukai soonyoung.

"Hah.. Kenapa aku kemari, jelas-jelas dia sangat membenciku. Tapi aku masih berharap, setidaknya sedikit"

Jihoon menelusuri tepi pantai, angin malam yang benar-benar dingin, jihoon tidak membawa jaket.
Sudah cukup berjalan kesana kemari, jihoon duduk di bawah pohon, sembari melihat indah nya bintang di atas sana.

"Indah—

—tapi bintang ku sudah redup hehe, bodoh"

Getaran di handphone jihoon menyadarkan nya, itu Pesan dari Wonwoo. Jihoon bergegas menuju tempat yang Wonwoo maksud.

"Won, kenapa disini? Kenapa tidak di basecamp?"

"Ji, aku langsung ke intinya saja. sekarang kau berhadapan dengan dua orang anonim"

"Dua?"

"Iya, satu yang membantumu dan itu aku benar-benar sudah menyelidiki nya. Cepat atau lambat kau akan tau"

"Baik yang kedua?"

✔WITHOUT YOU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang