22

148 14 2
                                    

Anonim POV

Aku tidak mengerti kepada diriku sendiri, sungguh. Kenapa aku selalu ingin melihatnya, selalu ingin di dekatnya, selalu ingin melihat senyumannya. Dan entah kenapa di saat kau bersama dengan orang lain selain aku , aku seperti ingin meledak. Jantung ku berdebar sangat cepat, mataku memanas, aliran darah ku pun semakin cepat. Aku putuskan untuk membunuh orang-orang yang ada di dekatnya.

Hari ini juga sama, kau bersama orang itu lagi,lagi, lagi dan lagi. Kau selalu terus-terusan bersamanya, aku bahkan tidak mengerti apa yang special dari dirinya itu.
Aku hanya berfikir kalian dekat memang sedari dulu, tapi setelah aku mengetahui hal yang lebih lanjut, itu sungguh mengagetkan ku. Aku benar-benar marah, bukan kepadamu. Aku hanya marah, harusnya aku yang ada bersamamu waktu itu.

"Lakukan apapun untuk menjauhkan orang itu darinya"

Aku memerintahkan anak buahku, mengeluarkan uang banyak, ini aku lakukan untuk selalu bersamamu.

Aku selalu menjaga mu di saat dirimu dalam bahaya. Bahkan saat itu, dia tidak ada di sana, tapi aku yang menolongmu. Kau tidak melihat jika aku selalu ada untukmu? Kau selalu menanyakan tentang dia, sungguh aku muak.

"Sampai kapan kau harus bersama dengan nya" Gumam hatiku pelan.

Aku terpaksa tersenyum di depanmu disaat kau sedang bersama dia. Dia yang membuatku menjauh darimu, dia yang membuat kau tidak melihat keberadaan ku. Aku selalu ada disisi mu, sungguh.

Saat itu, aku mendengar kabar bahwa kau merelakan dirinya, aku benar-benar bahagia. Seperti ada kupu-kupu yang berterbangan di sisi-sisi ku. Aku akan mendekatimu,lagi.

Tapi nyatanya, kau masih mencintainya, bahkan di saat dia melupakan mu. Aku tidak mengerti pada dirimu, kenapa kau menjadi bodoh hanya karena dirinya, kau rela melakukan apapun hanya untuk melindungi dirinya. Kau benar-benar konyol.

Saat aku mendengar lagi, bahwa dirimu akan pergi jauh dariku. Apa aku harus menyusulmu? Apa aku harus ? Seperti nya tidak,karena kau tidak menginginkan ku, tapi menginginkan dirinya.

Dia bahkan menangis saat melihat wajahmu di layar kaca itu, aneh. Dia sungguh bodoh, bahkan setelah itu dia berkata jika dia melihatmu? Apa apaan itu.

Aku harus membuat kau dan dia semakin jauh. Harus. Sedikit lagi berhasil, sampai ada lalat yang mengusikku. Membantu memulihkan ingatan nya, entah siapa itu yang pasti dia adalah orang-orang disekitar mu.

Dan terakhir, disaat aku benar-benar ingin membunuhnya, kau kembali dengannya. Jantungku berdetak cepat, ini hebat. Aku benar-benar seperti ingin meledak. Biasanya saat melihat mu tersenyum, aku juga ikut tersenyum. Namun kali ini tidak.

Cepat atau lambat aku yakin,kau pasti mengenaliku.

Anonim POV end.

Kini semuanya tampak kembali normal. Mereka ber-12 selalu bersama,kecuali satu orang. Dia sudah memutuskan untuk tidak langsung berada di dekat teman-teman nya. Dia berjaga-jaga, supaya teman-teman nya tidak dalam bahaya.

"Jihoon". Dia adalah Lee Jihoon. Kekasih Kwon Sooyoung.

" Oh,kau sudah datang"jihoon meletakan buku yang dia baca tadi diletakan di meja yang terdapat di depannya.

"Maaf menunggu lama ji" Soonyoung duduk di depan jihoon sembari melepaskan jaket nya.

"Tidak apa-apa. "

Soonyoung mengangguk mengerti, diseruputnya koffie hangat yang ada di depannya. Jihoon sudah memesan minuman favoritnya.

"Jihoonie"

"Ya?"

"Err.. Kenapa menatapku begitu? Ada yang aneh pada  wajah tampanku?" Soonyoung terkekeh pelan. sedangkan jihoon hanya tersenyum cuek.

✔WITHOUT YOU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang