Soonyoung sebenarnya bermimpi bertemu dengan seseorang yang sangat dia kenal, yang sangat dekat dengannya bahkan sedekat nadi.
Mimpi ini terus terulang setiap malamnya. Tertawa bersama, menangis bersama bahkan pernah bertengkar dengan hebatnya. Namun, sosok laki-laki yang soonyoung mimpikan semakin lama semakin jelas. Bukan keseluruhan, tapi perlahan-lahan mulai jelas dari ujung kaki .
Wajahnya masih buram, tapi soonyoung sangat merindukan sosok laki-laki itu.Sosok laki-laki itu tertawa bersama soonyoung, tapi tiba-tiba perlahan pergi meninggalkan soonyoung dan menangis. Soonyoung berusaha mengejarnya, tapi sosok itu semakin jauh . Soonyoung tak bisa menggapainya.
Hingga mimpi malam ini, sosok itu berhenti, dan membalikan badanya kearah soonyoung, tersenyum dengan cerianya dan merentangkan tanggan nya seolah-olah menginginkan soonyoung untuk memeluknya.
'Aku disini'
Soonyoung ingin mendekati sosok laki-laki itu, tapi kaki soonyoung berat seakan-akan ditahan oleh sesuatu.
Soonyoung meronta ingin menemui sosok itu, tapi semakin soonyoung meronta, kaki soonyoung semakin berat.Soonyoung tak bisa apa-apa, bahkan sosok laki-laki itu pun perlahan mengendorkan rentangan tangannya, dan perlahan senyum ceria itu memudar.
Soonyoung menangis dia merasakan sakit di bagian dadanya. Sakit sekali soonyoung tak tahan dengan sakit ini, dia semakin menangis ketika sosok itu perlahan memudar lagi.
"Jangan tinggalkan aku"
Sosok itu telah hilang di hadapan soonyoung, dan soonyoung hanya bisa menangis.
Tapi sesuatu melayang, seperti bola kristal yang sangat terang berada tepat dihadapan soonyoung. Bola kristal itu berisi masa lalu soonyoung, soonyoung melihat dan mengamatinya.
Ketika sosok laki-laki itu muncul, wajahnya masih sama, buram. Tapi soonyoung mendengar jika dirinya memanggil nama sosok laki-laki ini.
"Ji"
Soonyoung terbangun dari mimpinya, dan air matanya membasahi pipi chubby itu. Dia berusaha menyeka air matanya tapi semakin dia mengingat mimpi itu semakin menjadi tangisan soonyoung.
Soonyoung tidak bilang tentang mimpinya ini keteman-temannnya soonyoung takut teman-teman nya khawatir karena soonyoung.
"Aku menangis lagi" Soonyoung menyenderkan dirinya dan membuang nafas kasar, menatap langit-langit kamar nya.
"Sebenarnya kau siapa, kenapa kau selalu muncul di mimpiku. Dan kenapa aku selalu menangis seakan-akan aku menunggu mu. Ini sangat membingungkan"
Soonyoung pergi menuju ke kamar mandi untuk menyegarkan dirinya. Saat soonyoung menghidupkan lampu, terdapat secarik kertas yang tiba-tiba ada disana.
Soonyoung tidak memperdulikannya, ia keluar dari kamarnya dan menuju kamar mandi.
Setelah beres, dia kembali tidur. Untungnya tidur kali ini dia tenang."Mari kita lihat apa yang terjadi jika kau melihat apa isi kertas itu kwon soonyoung" -nonna
Sementraa itu di basecamp tempat jihoon dan teman-temannya berada sekarang sangat sunyi. Semuanya tertidur setelah makan dengan lahapnya. Semua tertidur kecuali dia, jihoon.
Dia mengotak-ngatik komputer yang ada disana, melihat kembali video saat soonyoung ingin diserang. Mengamati secara rinci, secara berulang-ulang. Tapi jihoon tidak menemukan apapun yang janggal.
"Apa yang kau cari ji" Ya, ini wonwoo. Ia terbangun karena ingin buang air kecil, tapi melihat ruang kerja mereka lampunya menyala wonwoo pun mengeceknya ternyata ada teman kecilnya disana.

KAMU SEDANG MEMBACA
✔WITHOUT YOU (END)
FanfictionCerita tentang kehidupan soonhoon yang awalnya baik-baik saja tapi tidak setelah kemunculan sang fujoshi dan musuh mereka. End