23

323 22 0
                                    


Setelah apa yang dikataka Wonwoo saat itu, jihoon semakin was-was dengan orang-orang yang di sekitarnya, di sekitar Soonyoung dan teman-temannya.

Wonwoo selalu bersama dengan mereka kapan pun dan di manapun, karena hanya Wonwoo yang sejauh ini hanya mengetahui ciri-ciri dari orang yang mengusik hidup jihoon itu.

Tapi untuk sekarang Wonwoo memberikan tugasnya kepada Mingyu, menjaga jihoon dan soonyoung, Wonwoo punya urusan lain.

Urusan itu ialah, menemui penolong jihoon ya bisa dibilang begitu. Saat Wonwoo ingin terlelap malam itu, si Noona mengirimkan pesan kepada Wonwoo untuk menemuinya di sebuah gedung yang tidak berpenghuni lagi.

Disinilah Wonwoo sekarang, dengan pakaian serba hitam, topi hitam dan juga masker hitam nya jangan lupakan kacamata hitam, tampak sangat misterius.

Disebrang Wonwoo ada dua wanita cantik, yang satu feminim dan satunya tomboy.

"Aku tidak menyangka kau benar-benar datang sendirian" Salah satu wanita itu berbicara, rasa Wonwoo wanita yang feminim disana.

Wonwoo melepaskan maskernya "jadi, apa yang harus dibicarakan disini Noona, ah tetangga Soonyoung"

Wanita itu bertepuk tangan gembira "wah.. Benar-benar keluarga Jeon otaknya bukan main-main. Sejak kapan kau sadar"

Wonwoo menatapnya dengan tatapan dinginnya, mata fox itu sangat menyeramkan "sejak kapan aku tau itu tidak penting. Kau bisa mengelabui teman-teman ku, tapi tidak dengan ku"

Wanita itu mendekat, berjalan tegap "ne.. Nee baiklah. Aku bukan orang jahat kok"

"Bukan orang jahat tapi memasang cctv  disetiap sudut rumah soonyoung? Hah.. Lucu sekali"

"Ya awalnya hanya untuk kesenangan ku saja sebagai Fujo yang tergila-gila dengan kedua temanmu itu."

"Hingga si keparat ini harus merusak kebahagiaan ku, menghancurkan kedua temanmu" Lanjutnya.

"Maksudmu?"wonwoo membuka kacamata nya, menatap bingung, dia masih belum mengerti apa yang dikatakan noona ini.

" Kau bukannya sudah bilang jika seseorang itu mempunyai kepribadian ganda? Dan menulis dengan tangan kiri?"

Wonwoo mengangguk.

"Apa kau belum mengetahui siapa itu?"

Wonwoo diam sejenak, mempersempit Radius nya, teman. Tak lama Wonwoo langsung mengambil handphone nya menghubungi Mingyu.

"Aku rasa percuma kau menghubungi teman-teman mu, aku hanya bisa membantu sampai sini, aku juga sudah pindah, semua cctv sudah ku cabut. Aku harap kalian selalu bisa bersama. Jangan katakan kepada jihoon jika aku yang membantunya selama di jepang dan di sini. Aku pergi"

"Sial" Wonwoo berlari menuju mobilnya, dan menancapkan gas, melaju dengan kecepatan tinggi..

...

"Tuan Jihoon, teman anda berkunjung" Ucap sekretaris jihoon.

"Siapa?" Tanya jihoon yang terus mengetik sesuatu di komputer itu.

"Soonyoung"

Jihoon menghentikan kegiatan nya "suruh masuk saja"

Cklek.. "Jihoonie" Soonyoung berlari kecil, memeluk tubuh jihoon. "Aku merindukan mu"

"Nanti kan bisa ketemu soonyoung, tidak harus kemari" Soonyoung melepaskan pelukannya.

"Tapi aku sangat merindukanmu"

Jihoon tersenyum manis "baik kali ini ku maafkan, kenapa hm?"

Soonyoung sedikit memajukan bibirnya, jihoon terkekeh geli, ia mengecup singkat bibir soonyoung.

✔WITHOUT YOU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang