17

152 21 1
                                    

"Ji.."

Soonyoung mengigau, wonwoo yang tadinya asik memainkan game tiba-tiba tersentak kaget dengan suara soonyoung.

Soonyoung mengigau? Ji? Jihoon?
Wonwoo panik, pasalnya obat yang di berikan jihoon sudah di suntikan, tapi kenapa belum bekerja alih-alih pusing wonwoo mencoba menelpon jihoon tapi tidak di angkat, segera wonwoo menelpon Ayah soonyoung yang membuat obat tersebut tapi nihil, tidak di angkat mungkin sudah beristirahat pikir wonwoo.
Wonwoo mencoba mendekat ke arah soonyoung, dan berbisik di telinga soonyoung

"Apa kau merindukan Lee Jihoon? Bangunlah dan susul dia. Dia sangat mencintaimu, orang yang menghancurkan hubungan kalian serahkan saja pada kami. Kau tau kami seperti apa, bangun dan jemputlah jihoon,kau tau dia sangat sedih saat harus meninggalkan mu. Tapi itu demi kebaikan mu"

Setelah wonwoo berhenti berbisik, air mata jatuh dari mata tertutup milik soonyoung, soonyoung menjatuhkan air matanya.

"Aku rasa kau mendengarkan ku" Batin wonwoo.

.

Jepang

Jihoon sudah berada di hotel Z tempat makan malamnya dengan investor yang terkenal. Jihoon memberi salam dengan sopan.

"Maaf sudah menunggu lama Tuan Choi"

"Tidak apa duduklah. Wah kau terlihat sangat muda, mirip sekali dengan Ayah mu"

"Banyak yang bilang begitu"

"Jadi apa rencana mu selama disini"

"Saya akan mengembangkan perusahaan yang ada di sini dan menjadikannya no 1 di Jepang ini, oleh karena itu Mohon bantuannya"

"Hohoho.. Kau seperti Ayahmu"

"Tentu saja tuan"

.

Makan malam jihoon dengan Tuan Choi sudah selesai, banyak sekali perbincangan yang jihoon lakukan seumur hidupnya sekarang, biasanya jihoon sangat anti dengan berbincang seperti ini kecuali dengan teman-teman nya.
Lelah sekali, padahal ini hanya awalnya saja, begitu pikir Jihoon.
Jihoon kembali ke apartemen nya, membersihkan diri dan beristirahat.

.

Hari ini semua teman-teman soonyoung berkumpul di apartemen soonyoung. Semua berada di ruang tengah kecuali soonyoung.
Saat semuanya heboh tiba-tiba ada sesuatu yang membuat mereka hening.
Ya soonyoung bangun, soonyoung telah pulih, soonyoung keluar dari kamar dan membuka pintu kamarnya. Terlihat semua teman-teman nya di sana, soonyoung menyapa nya "oh.. Hai semua, apa kabar?" Dengan senyum khas soonyoung tapi dengan wajah yang pucat.

Kaget dengan apa yang mereka lihat, terdiam, terkejut, dan berhenti melakukan kegiatan masing-masing. Soonyoung terheran
"Ada apa? Kenapa melihatku begitu? Seperti melihat hantu saja"

Soonyoung berjalan mendekati mereka duduk di samping Dino sang adik.
"Oh dino-ya kau sudah besar"
Reaksi dino? Hanya terdiam dan melihat soonyoung.
"Apa kau benar soonyoung hyung?" Tanya seungkwan dengan muka yang pucat tak percaya
"Tentu saja ini aku soonyoung, Kwon soonyoung heheh"

"Hyung!!!!!" Mingyu berteriak dan memeluk soonyoung. Di susul dengan teman-teman yang lain
"Kami merindukan mu" Dokyeom berbicara sambil menangis

"Hei.. Hentikan apa-apaan kalian, aku hanya habis bangun tidur saja kalian rindu padaku. Padahal semalam baru bertemu cih kalian sangat cengeng"

Tiba-tiba pelukan erat itu menggendur, perlahan satu demi satu melepas kan pelukannya dari tubuh soonyoung.

"Kalian ini, tunggu disini aku akan mandi setelah itu kita makan diluar ditempat biasa. Aku yang bayar tenang saja, karena kalian memelukku hehe"

Soonyoung menuju kamarnya dan bersiap untuk mandi. Teman-teman yang lain hanya terdiam dan suasana hening kini terpecah dengan seseorang yang bertanya

"Ada apa ini?" Seungcheol.
Seungcheol masih tidak mengerti, bahkan bukan hanya dia tapi semuanya, mereka tidak mengerti apa yang sudah terjadi.

"Tunggu, bangun tidur katanya? Padahal soonyoung hyung sudah tidur sejak beberapa hari yang lalu, bahkan itu sudah lama dan lagi baru semalam kita bertemu? Ais.. Yang benar saja ada apa dengan soonyoung hyung uh? Tanya dokyeom sekali gus mengulang perkataan soonyoung tadi.

"Apa dia ingat dengan jihoon hyung?" Kini pertanyaan dari dino membuat semua mata tertuju padanya.

"Dilihat dari situasinya biarlah seperti ini dulu, apa yang soonyoung ingat biarlah, jalani saja seperti biasanya, jangan ada yang bingung atau apa." Balas joshua.

"Itu benar" Vernon setuju

"Baik kalau begitu kita lihat saja dulu, dan seperti biasanya" Kini minghao yang menjawab

"Aku setuju, hanya saja aku takut soonyoung kenapa-kenapa" Jawab jeonghan panik "maksudku dia kan baru saja bangun dan ingatan nya -" Tiba-tiba soonyoung muncul, itu yang menyebabkan jeonghan memutus kan perkataannya

"Oh.. Kalian kenapa? Kelihatannya serius sekali emm?"

"Oh.. Ah.. Hahha tidak ada hyung, ayo kita makan aku sudah lapar" Dokyeom berdiri dan merangkul soonyoung. "Semuanya mari kita makan gratis!!"

"Hahahha benar! Ayo kita habiskan uang soonyoung hyung!" Mingyu tak kalah semangat. Semua nya pergi, turun mengambil mobil.
Selama perjalanan wonwoo hanya terdiam "apa ini efeknya?"

.
Tidak perlu memakan waktu lama, mereka telah sampai ditempat biasa.
"Oh bibi, annyeonghaseyo kami pesan seperti biasa" Soonyoung memesan makanan dan mengambil beberapa minuman.

"Hah.. Rasanya aku sangat merindukan kalian kenapa ya?" Tanya soonyoung sambil meminum cola kesukaan nya

"Hanya perasaan mu saja" Jawab seungcheol.

"ini makanan nya, selamat menikmati. Aigoo.. Seperti teman kalian ada yang kurang"

"Hahaha bibi bicara apa, hanya ini teman ku. Tidak kurang dan tidak lebih disini ada seungcheol,jeonghan,joshua hyung, ada jun wonwoo minghao dokyeom mingyu seungkwan vernon dino dan saya lengkap.

" Ah begitu hhehe maaf bibi sudah mulai tua. Nah silakan menikmati makanan nya "

.

Mereka makan dengan labap tanpa terkecuali. Berbincang-bincang, tertawa, ada saja yang membuat tingkah konyol. Tiba-tiba semuanya hening ketika acara di TV membicarakan seseorang yang berperan penting diperusahaan nya sekarang dan baru di publish baru-baru ini, ya tentu saja jihoon.
Semuanya tediam, melihat kearah layar kaca tersebut, mendengarkan dengan simak.
Soonyoung? Heran
" Oh, kalian kenapa?" Soonyoung memutar kursinya dan melihat seseorang itu di tv melihat jihoon ditv.
Wonwoo ingin melihat reaksi soonyoung seperti apa, namun di luar dugaan
"Hei yak! Soonyoung kenapa kau menangis?!"
Semua mata tertuju pada soonyoung, soonyoung pun tanpa sadar dia menangis
"Oh.  O- oh? Kenapa? Kenapa aku mengeluarkan air mata? Hahaha mungkin ini karena pedas. Kenapa tiba-tiba aku menangis hahah. Ayo makan semuanya!"

Mereka saling bertatapan, dan melihat kearah wonwoo. Ah.. Wonwoo sudah mati sekarang mereka sudah mengerti
"Wonu-ya nanti bicara sama hyung ya" Jeonghan bicara lembut sambil memegang pundak wonwoo
"Ya hyung"
.






"Aneh sekali kenapa aku menangis melihat dia?"

.

Sedangkan jihoon, jihoon sedang bermimpi buruk, dia terus menerus mengucapkan kan nama soonyoung.
Keringat sudah bercucuran, dan akhirnya terbangun
"Ada apa? Kenapa? Hiks.. Kenapa? Aku merindukan mu soonyoung-ah hiks"
Jihoon menangis, saat itu pula handphone jihoon berdering, jihoon menerima pesan
Yang berisikan gambar soonyoung.

"Dia sudah bangun, lihatlah"

Tapi.. Nomor itu nomor yang tidak dikenal
"Siapa ini?"

.

✔WITHOUT YOU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang