Apakah yang di lakukan jihoon benar? Apakah dengan memutuskan hubungan secara sepihak dan memaksa ini sudah benar? Apakah soonyoung baikbaik saja jika jihoon sudah tak ada lagi di sisinya? Apakah soonyoung bahagia? Apakah soonyoung akan menemukan pengganti jihoon secepat mungkin? Apakah soonyoung akan melupakan jihoon?
Banyak sekali pertanyaan yang berada di benak jihoon. Jujur saja sebenarnya jihoon tidak suka begini, dia masih ingin bersama soonyoung, masih ingin mendengarnya mengomel, marah,merajuk tidak jelas. Ingin sekali melihat lagi senyum konyol nya, ketawa yang lepas, desahan yang em.. Masih banyak lagi.
Siapa? Siapa yang merusak hubungan mereka dengan cara seperti ini?
Apa yang jihoon akan lakukan setelah ini? Tidak tau. Jihoon hanya termenung bodoh di mobil bersama sahabtnya wonwoo.
Wonwoo mengantarkan jihoon pulang. Haya saja selama perjalanan jihoon hanya termenung, tentu saja wonwoo paham ini merupakan masalah yang bukan main-main bagi jihoon. Wonwoo kenal betul bagaimana sahabatnya itu, sekarang jihoon yang di kenal wonwoo bukanlah orang yang seperti ini.
"Ji, apa kau serius yang kau katakan tadi?"
"Hm" Hanya di balas deheman saja.
"Bukan tentang mu dengan soonyoung, tapi tentang obat itu"
Jihoon menoleh ke arah wonwoo. Mendengar sahabtnya berkata demikian, apa tak apa jika jihoon lakukan?
"Menurut mu bagaimana?"
"Menurutku yang dikatakan chan itu benar, em.. Ya di sisi lain tidak ada cara lain"
Jihoon kembali menundukan kepalanya berarti sahabat nya pun tidak setuju. Tapi hanya itu yang bisa dilakukan sekarang
"Jika kau bersikeras ji, aku akan membantu mu. Jadi kau akan meminta tolong siapa?"
Jihoon kembali menatap wonwoo dengan harap.
"Aku.. Aku akan meminta tolong ayahnya soonyoung, dia akan kerumahku. Kautau ayahnya mempunyai perusahaan farmasi yang besar disini dan aku akan menjelaskan semuanya"
"Semua? "
"Ya semua, secara rinci. Jadi ku mohon bantu aku won. Maaf kan aku merepotkan mu"
Wonwoo membalas anggukan, mengerti apa yang akan dia lakukan untuk kedepannya. Untuk kedepan nya tugasnya akan bertambah banyak. Merepotkan memang tapi demi sahabat nya? Tidak apa. Ini demi kebaikan semua.
Tidak terasa mereka telah sampai.
Jihoon membuka pintu mobil wonwoo, dan segera menemui sang ayah melewati pintu depan. Hei ayolah dia kabur kan tpi kenapa?"T.. Tuan muda"
Pelayan yang menjaga pintu depan terkejut dengan kehadiran jihoon dengan penampilan yang begini?"Biar kan aku masuk. Aku akan menemui tuan besar mu itu"
Pintu dibuka. Terlihat sosok mungil dengan penampilan yang acak-acakan menuju keruang tamu
"Wah wah lihatlah siapa ini?" Min yoongi alias ayahnya jihoon, bertepuk tangan, melihatnya sinis dan jangan lupa senyum smirk itu.
"Ayah, kau sudah tau aku akan kabur kan maka dengan ini aku akan meminta sesuatu, dan aku tidak akan merepotkanmu lagi"
"Apa"
"Pertama-tama untuk Paman Kwon saya minta maaf sudah membuat anda datang kesini disela-sela kesibukan anda. Pasti ayah saya belum menceritakan apa yang sudah terjadi,maka akan saya ceritakan secara singkat saja. Saya dan anak paman kwon soonyoung berpacaran, dan itu akan berakhir. Alasan nya mungkin paman sudah tau, jika belum silakan lihat di handphone yang tergeletak disana. Paman tau, anak paman seperti apa. Aku disini memutuskan nya secara sepihak, sekarang dia sedang pingsan di apartemen kami tapi tenang saja aku sudah memanggilkan dokter untuknya dan untungnya dia tak apa. Karena aku hanya memutuskan secara sepihak aku menggunakan cara kasar disini apa aku boleh meminta pertolongan paman? Hanya ini saja aku berjanji"
KAMU SEDANG MEMBACA
✔WITHOUT YOU (END)
FanfictionCerita tentang kehidupan soonhoon yang awalnya baik-baik saja tapi tidak setelah kemunculan sang fujoshi dan musuh mereka. End