BAG 1 : WEDDING

567 35 14
                                    

.
.
.

Senyum manis terulas menghiasi wajah gadis yang tampak gugup sekaligus bahagia pagi ini. Orang-orang disekitar cukup sibuk menyiapkan kebutuhan untuk dirinya. Mulai dari Gaun, make Up, sepatu, dan berbagai aksesoris yang akan dikenakan dipernikahan nya hari ini.

"Nona, sangat cantik"

puji Wanita paruh baya yang hampir menghabiskan setengah hidupnya bersama Nona muda didepannya.

Dengan sayang menatap gadis kecil yang dulu selalu bermain bersamanya, kini telah berubah menjadi perempuan dewasa yang akan segera melepas masa lajang

Dalam hati wanita itu berharap meminta pada Tuhan untuk memberikan kebahagian bagi Nona mudanya. Bak seorang ibu yang mengkhawatirkan putrinya sendiri. Doa yang dipanjatkan begitu dalam hingga tak terasa air mata lolos membahasahi pipi

"bagaimana? Apa sudah selesai?" Sosok lain dari wanita dewasa yang cantik dan anggun masuk kedalam ruang rias mempelai wanita. Tersenyum menatap calon menantunya yang hampir selesai dengan penampilannya itu.

.
.

Pintu aula terbuka bersama langkah anggun mempelai perempuan yang berjalan memasuki ruangan.

Gaun pengantin yang tergurai indah kebelakang, dan tudung terawang yang menutupi sedikit wajah cantik yang dirias hampir 3 jam lamanya. Dalam gugup ia tersenyum berharap segera menggapai kebahagiaan mulai hari ini.

Tak ada sesiapa pun yang menemaninya melewati karpet merah untuk menemui Prianya yang telah menunggu di atas Altar. Kedua orang tua gadis itu telah lama meninggal. Menyisakan pembantu wanitanya saja yang hidup bersamanya sampai saat ini.

Langkah terhenti tepat didepan anak tangga bersamaan dengan satu tangan menawar nya untuk menyambut uluran itu.

Dengan senang hati sang perempuan menyambut uluran tangan pria yang sebentar lagi akan menjadi teman hidupnya.

.

Ucap sumpah hidup bersama telah dilakukan. Kini tiba saat mempelai Pria membuka tudung transparan yang menutup wajah mempelai perempuan didepannya.

Dengan tangan bergetar sang Pria membuka, memperlihatkan paras indah perempuan yang kini menjadi miliknya. Seulas senyum tergambar diwajah tampannya.

Jadi seperti ini paras wanitanya?

Cantik.

Ia memandang wanitanya tanpa sadar yang juga ikut menikmati wajah tampan didepannya. Ikut tersenyum kala pria itu tersenyum.

Dengan pelan namun pasti setelah pengucapan janji maka ia dipersilahkan mencium istrinya.

Sepasang mata itu saling tertutup berusaha menerima sesuatu yang asing bagi keduanya. Mengingat mereka belum pernah bertemu sebelumnya.

Hembusan nafas saling menyapa kulit wajah satu sama lain. Memberikan sensi hangat yang mendebarkan.

Gadis itu mulai bisa merasakan bibir pria nya yang sebentar lagi akan menciumnya. Menyapa bibirnya dengan lembut.

As Cold As StoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang