BAG 9

187 33 20
                                    

"Sungmin, tidurlah sayang"

"eomma, minniie takut diluar hujan lebat dan suara petir membuat minnie takut" kata Sungmin menatap wajah pucat ibunya.

"Tidurlah sayang, eomma disini. Eomma akan menemanimu.hm?

"eomma" Sungmin kecil kembali menatap ibunya "eomma baik-baik saja? eomma terlihat sakit"

Ibunya tersenyum "eomma baik-baik saja. tidurlah, eomma akan menemanimu. Tidurlah yang cepat yah, agar eomma juga bisa lekas beristirahat"

Sungmin mengangguk pelan,menuruti permintaan Sang Ibu. Gadis remaja yang baru berusia 13tahun itu tertidur dalam pelukan hangat ibunya diatas tempat tidur.

Suara petir berteriak kencang dan angin yang membuka jendela membangunkan Sungmin yang tidur seorang diri didalam kamar.

"eomma" Sungmin memanggil ibunya
"eomma" panggilnya lagi menatap pintu kamar yang terbuka

Dengan perasaan takut namun dengan berani Sungmin turun dari tempat tidur, melangkah menuju kamar sang Ibu. "eomma" panggilnya saat tak menemukan siapa pun disana

Sungmin berjalan ditengah rumah yang tampak gelap sedang cahaya petir diluar bagai teman yang membantunya mencari keberadaan sang ibu.

Kedua mata Sungmin terbelalak saat menatap tete tetes darah bercecereran didekat dapur hingga keluar taman.
"eomma" lirih Sungmin mulai cemas

"eomma" dibukanya balkon taman yang tertutup. Sungmin melangkah keluar taman yang luas, masih mencari keberadaan sang ibu sampai ia berdiri disalah satu pohon besar yang berada ditaman rumahnya.

tes

tes

tes

tetes air hujan bersama cairan merah membasahi wajah gadis kecil dibawahnya.

Sungmin mengangkat  tangannya kelangit tetes berwarna merah bersama tetes hujan turun bertaruh pada tangannya.

Sungmin menegadah dengan perasaan tak tentu. Ditatapnya sosok yang telah mengantung diatas pohon.

Sungmin terduduk menatap. dua bola matanya membesar sebelum teriaknya pecah, ketakutann.

"EOMMMA!!"

.
.
.

Kyuhyun baru saja kembali dari mengantar kekasihnya, menunggu lampu jalan berganti hijau dari balik kemudi saat tiba-tiba Hujan deras turun membatasi pandangan pada jalanan didepannya.

Matanya melirik lampu jalan yang masih bewarna merah. Dari luar ramai-ramai klakson mobil terdengar dari jalan disebelah kirinya. Suara itu saling menyaut, beberapa ada yang menaikan lampu mobil hingga menyilaukan pandangan.

"YAK! Perhatikan jalan Mu!" salah seorang pengemudi meneriaki perempuan yang berlari nyaris menabrak mobilnya.

Kyuhyun menoleh saat tak sengaja netranya menangkap sosok yang berlari menyebrangi jalan dengan tertatih namun cukup cepat disaat orang-orang mulai berteriak khawatir dengan keadaan gadis itu.

"ada apa dengannya?" tanya nya sendiri dalam mobil tampak tak acuh sementara, sebelum tersadar dengan sosok gadis yang baru saja berlalu jauh menyebrangi jalan raya didepannya.

Tanpa pikir panjang Kyuhyun mengambil dan membawa payung yang tersimpan dikursi belakang. Kyuhyun keluar dari mobil setelah menepikan kendaraannya

Pandangannya terbatas, tak mampu melihat kedepan dengan jelas karena hujan turun begitu lebat hingga satu bayangan berhasil ditangkap

As Cold As StoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang