BAG 19

263 34 11
                                    

"Cepat makan makananmu Nona!"

"buka mulutmu!" perintah pria berjas hitam yang berdiri sambil memegang sendok didepan mulut Sungmin. Pria itu berusaha menyuapi Sungmin sesuai perintah Tuan Lee yang menyuruhnya untuk memberikan Sungmin makan agar tak mati kelaparan ditengah rencana yang sedang berjalan.

"Aish!" pria berperawakan sangar itu menggeram kesal saat Sungmin terus menutup mulut, mengabaikan.

"kenapa kalian memberi makan tahanan kalian! APA KALIAN BODOH!!" teriak Sungmin, ia tak tahan saat terus dipaksa menerima suapan sementara dirinya sungguh sedang kacau dan tak berselera untuk makan

"BUNUH SAJA AKU! ATAU BIARKAN AKU MATI KELAPARAN!" Sungmin berteriak keras dihadapan pria -pria besar didepannya. Mereka menatap Sungmin dengan tatapan ngeri ternyata gadis ini cukup galak.

PLAK

Tiba-tiba satu tamparan keras mendarat dipipi Sungmin. Tidak! Itu bukan tamparan, Sungmin yakin itu adalah sebuah tinju. Sungmin merasa sangat sakit di bagian pipi dan tulang pipinya terasa berkedut kencang. Sungmin ingin menangis, ia tak pernah disiksa secara fisik seperti ini.

"HEI! apa yang kau lakukan?! Sudah gila?!!"

"Jangan menyakitinya atau Tuan Lee akan memenggal lehermu!"

"Gadis ini menyebalkan! ia terus berteriak sejak kemarin! dan sekarang ia menghina kita!"

"sudahlah jangan terlalu terbawa perasaan bagaimana pun kau tak bisa menyakitinya tanpa perstujuan Tuan Lee. Atau kau yang akan dilenyapkan lebih dulu. Apa kau tak memikirkan keluargamu? ingat istrimu tengah hamil dirumah!"

Apa? pria yang baru saja menamparnya dengan keras memiliki seorang istri yang tengah mengandung? Bagaimana bisa pria itu berlaku sangat kasar seperti tadi sementara Sungmin dan sang istri sama sama seorang perempuan. Sungmin tak habis pikir, mungkin pria itu sudah dibutai oleh uang hingga tega berlaku kasar kepada seorang perempuan.

Hening sebentar sebelum pria yang memukul Sungmin tadi memberikan piring yang berada ditangannya ke rekan yang berdiri disampingnya.

"Kau yang urus!" kata pria yang merupakan pemimpin anak buah Tuan Lee seraya berjalan keluar gedung.

Didepan gedung nampak mobil sedan baru saja terparkir. Disana beberapa pria dengan kemeja hitam membawa tubuh pria yang tak sadarkan diri keluar dari dalam mobil.

.

Kyuhyun merasa sakit disebagian wajahnya. Ia terbangun saat satu-persatu pukulan pelan terus terasa menghantam wajah dan tubuhnya. Tinju itu tidak begitu keras. Namun jika terus dilakukan membuat tubuhnya merasa kesakitan juga.

"Sialan! Siapa kalian!" maki Kyuhyun berusaha menghajar satu pria dihadapannya yang semena-mena memukul tubuhnya saat ia tak sadarkan diri. Namun sebelum melanjutkan niat itu pergerakannya tertahan.

Kyuhyun baru sadar jika tangannya sudah terikat kebelakang

Pria muda dihadapan Kyuhyun tersenyum mengejek menatap Kyuhyun yang tak lagi bisa bersikap jagoan karena sekarang kondisinya sudah lemah.

Seolah tak peduli dengan kedaan wajah Kyuhyun yang babak belur pria itu kembali melayangkan pukulan beberapa kali

"Buat wajahnya memiliki banyak memar. Lalu ambil fotonya" perintah seseorang yang berdiri disamping Kyuhyun.

Untuk apa orang-orang ini ingin mengambil gambar wajahnya? pikir Kyuhyun curiga

"Lalu kirimkan ke Tuan Lee" kata pria yang bersuara tadi seraya melenggang keluar meninggalkan dua pria yang sibuk mengambil gambar kondisi Kyuhyun.

As Cold As StoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang