SPECIAL PART

182 31 12
                                    

Dua remaja lelaki dengan seragam lengkap sekolah rapih berjalan dengan santai. Donghae sibuk bermain dengan bola basket yang berada ditangannya, sedang Kyuhyun mendorong sepeda disisi kanannya dengan pelan.

"Kau sudah menyelesaikan PR Matematika Kyu?" tanya Donghae pada teman disampingnya. Donghae  tidak tau saat mereka berjalan munuju jembatan yang besar didepan kedua bola mata Kyuhyun terus menatap curiga pada gadis yang berdiri ditepi jembatan. Ia tak tau apa yang sedang dilakukan gadis berseragam persis sama sepertinya berdiri disana. Mengapa gadis itu tak segera berjalan. Bukankah ia juga harus cepat untuk sampai ke sekolah?

Ketika Donghae dan Kyuhyun semakin dekat untuk melewati jembatan, Kyuhyun yang berjalan pelan seketika berhenti.  Ia menatap gadis itu dengan tatapan sangat terkejut saat tiba-tiba gadis ditepi jembatan yang sedari tadi diawasinya meloncat terjun ke dalam sungai.

"ANDWAE!!!" Teriak Kyuhyun berlari mendekati jembatan meninggalkan sepedanya yang sudah jatuh.

"Hei!!" panggil Kyuhyun ditepi jembatan saat hanya tas sekolah yang dikenakan gadis itu terlihat.

"Hei Kyu! ada apa?"

"Aish! ia tenggelam." gerutu Kyuhyun panik saat tak melihat tanda-tanda gadis itu akan keluar mengangkat wajahnya.

"apa yang ingin kau lakukan" tanya Donghae saat melihat Kyuhyun melepas tas dan bersiap menaiki pembatas jembatan yang cukup tinggi "YAK!! KYUHYUN!" Donghae berteriak keras saat tahu-tahu Kyuhyun terjun kedalam sungai

"Micheoseo!" maki Donghae panik..

Setelah berhasil selamat, Kyuhyun membawa tubuhnya dan tubuh gadis yang diselamatkan ketepi sungai. Nafasnya terengah. Kyuhyun berusah memukul-mukul pipi gadis dibawahnya yang masih terpejam

"Bangun!!Bangunlah!"  kata Kyuhyun berusaha memberikan pertolongan pertama dengan menekan dada gadis itu

"Kumohon bangunlah!" pinta Kyuhyun khawatir sekaligus sedih saat tak ada reaksi yang diterimanya. Akhirnya Kyuhyun memutuskan memberikan nafas buatan dan air mulai menyembur dari dalam mulut gadis itu.

Gadis itu terbatuk keras, sangat keras sebelum kembali terbaring dengan tubuh yang sangat lemah dan pucat

"bertahanlah! aku akan menolongmu"

"Kyu kita harus segera membawanya kerumah sakit. Ia semakin pucat!"

...

Anak laki-laki berumur 14 tahun itu terus menatap gadis muda yang terbaring diatas tempat tidur rumah sakit.

"Apa kau benar-benar ingin pergi dari dunia ini? kumohon sadarlah" harap anak laki-laki itu cemas

"kau tak bisa pergi seperti ini. Bangunlah!" katanya lagi menggoyangkan tubuh lemah yang masih terpejam.

"bangun. Kau harus bangun! Bangun!" katanya terus. Anak laki-laki itu hanya ingin gadis yang terpejam didepanya sadar. Gadis itu tak boleh pergi, dalam pikirannya.

"Bangun!" katanya lagi dengan kencang sedikit menyentak tubuh itu membuat kedua kelopak indah dibawahnya terbuka tiba-tiba.

Tut... tut... ttut...

Suara alat detak jantung disamping ranjang berbunyi, Anak laki-laki itu mulai cemas.

As Cold As StoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang