[7] Pindah

344 48 0
                                    

Harap vote sebelum baca!!

Happy reading!!💙

.
.
.

"Kah? Gue mau ngomong." Ucap Mahreen ketika ia dan Kahfi selesai makan malam. Kahfi menoleh.

"Tapi akunya nggak mau ngomong sama kamu." Mahreen menatapnya datar juga jijik.

"Persis bencong pinggir jalan udahan." Datarnya. Kahfi mendengus.

"Yaudah mau ngomong apaan? Kalau nggak penting, mending nggak usah." Sahut Kahfi.

"Penting."

"Yaudah. Soal apa?"

"Pernikahan kita." Sahut Mahreen. Kahfi menatapnya. Tatapan yang terlihat bingung.

"Ralat. Pernikahan ini." Ralat Mahreen cepat.

"Lo mau ngomong 'setelah lulus, gue mau kita pisah' gitu?" Tanya Kahfi sok tau. Mahreen mengangkat bibir nya julid.

"Sotoy lo bambang!" Sembur Mahreen.

"Terus apaan?" Tanya Kahfi mengangkat sebelah alisnya.

"Gini. Gue mau, status kita nggak diketahui siapapun, kecuali keluarga gue, lo, temen gue, sama temen lo. Gue nggak mau, temen sesekolahan tau, kalau kita punya hubungan yang serius. Gue mau, kita tetap bersikap kayak biasanya. Yang setiap kali ketemu, gelud." Jelas Mahreen panjang lebar. Kahfi mengangguk-angguk.

"Deal." Ucap Kahfi lalu pergi dari dapur.

"Bantuin gue cuci piring woi!" Pekik Mahreen.

"Itu kerjaan istri!"

"Kampret!"

×××××

Keesokan harinya...

Hari ini, Mahreen dan Kahfi masih libur. Dan besok baru mereka kembali masuk ke sekolahan nya seperti biasa, namun dengan status yang berbeda.

Hari ini keduanya di sibuk kan dengan beres-beres barang-barang mereka untuk pindah ke rumah mereka. Rumah dari Sagara dan Anton sebagai hadiah dari pernikahan Mahreen dan Kahfi.

"Kenapa harus pindah sih, Pa?" Tanya Mahreen agak dongkol.

"Biar kamu belajar mandiri, Nak." Sahut Anton. Myra yang duduk disebelah Mahreen pun mengelus lembut rambut panjanh putri.

"Tapikan Fana udah mandiri, Pa. Lagian Fana nggak mau tinggal satu atap sama Kahfi." Ucap Mahreen merengek.

"Eh, kamu nggak boleh gitu, Fana...Azzar itu sekarang udah jadi suami kamu. Yang sudah sepantasnya, seorang istri mengikuti suami." Jelas Myra lembut.

" Tapi kenapa harus tinggal berdua sama si manusia nyebelin itu?!" Tanya Mahreen masih dongkol.

"Fana? Kamu nggak mau kan jadi istri durhaka?" Tanya Myra. Mahreen terdiam.

"Ya nggak mau, Ma...tapi.."

"Maaf, Ma, Pa. Semuanya udah siap." Ucap Kahfi yang tiba-tiba datang. Mahreen, Myra, dan Anton mendongak.

KAHREEN [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang