[14] Sedikit Pencerahan

294 33 3
                                    

Harap vote sebelum baca!!

Happy reading!!💙

.
.
.

Semenjak siuman dari pingsan nya, Mahreen lebih banyak diam dan melamun. Bahkan, saat Kahfi, Vanya, bahkan Aisha yang mengajaknya bicara, tak ia respon. Hanya melamun saja. Hal itu membuat mereka hanya bisa menghela nafas.

Mahreen juga menolak, ketika Anton,dan Myra ingin menemuinya. Ia selalu tetap stay di kamar Kahfi. Disaat Mahreen berada dikamar Kahfi, keluarga Vanya, diruang keluarga menyambut tamu. Yakni sepupu Vanya, Rara.

"Assalamualaikum?" Salam Rara saat memasuki rumah Vanya.

"Waalaikumsalam." Sahut Vanya dan keluarga. Mereka menyambut Rara dan Raihan dengan penuh keramahan.

"Zar? Kenapa kok muka kamu kayak gundah gitu?" Tegur Rara pada Kahfi. Kahfi menoleh.

"Itu, Ra. Si Fana, istrinya nggak mau keluar kamar. Jangankan keluar kamar, kalau diajak bicara aja nggak ngerespon." Sahut Vanya.

"Oh ya? Kenapa?" Tanya Rara. Vanya, yang dibantu oleh Kahfi pun menjelaskannya. Rara mengangguk-angguk mengerti.

"Boleh Tante ketemu?" Tanya Rara.

"Boleh, Tan. Tapi...Azzar nggak yakin, dia mau ngobrol sama orang yang belum dia kenal. Apa lagi sama Tante yang garang." Sahut Kahfi sedikit bercanda. Rara melotot.

"Hei!! Apa kamu menyebut Tante dengan sebutan garang?" Tanya Rara berkacak pinggang. Kahfi terkekeh.

"Tante ngerasa nich? Jadi bener dong Tante itu Tabte garang." Ungkap Kahfi.

"Tante mu mah bukan garang, Zar." Timpal Raihan.

"Terus apa, Om?"

"Tante sadis." Kahfi, Raihan, juga Vanya dan Sagara, tertawa. Ditambah wajah Rara yang kini terlihat cemberut. Itu lucu.

"Sya--ah! Sabar, Ra...tahan..." Ucap Rara menyabarkan diri.

"Ahaha...bencanda lho, Tan. Jangan dimasukin hati." Ucap Kahfi diakhir tawanya.

"Ya...i know." Malas Rara. Wanita dengan hijab berwarna mocca itu memutar bola matanya.

"Yaudah, Tan, jadi mau ketemu Mahreen-- eh, Fana maksudnya." Ralat Kahfi.

"Jadilah. Yakali kagak." Rara berdiri. Merapikan roknya yang sedikit kusut.

"Jangan di paksa, Ra, kalau dianya nggak mau. Takut nanti malah gimana-gimana." Pesan Raihan. Rara mengangguk.

"Yakin, Ra?" Tanya Vanya meyakinkan. Rara mendengus.

"Pada lupa kalik ya gue siapa." Sahut Rara. Vanya mendengus.

"Ya deh percaya yang gampang bikin orang percaya tapi sulit untuk percaya." Malas Vanya.

S
K
I
P

Tok tok tok!

KAHREEN [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang