[17] Nala (Sahabat Lama)

257 25 2
                                    

Hii readers setia KAHREEN?
Apa kabar??
Maaf lama nggak up.
Tapi setelah ini, authro usahain bakalan up setiap minggu. Yah...setidaknya satu kali.

Buat kalian yang baca, jangan lupa vote sebelum baca dan semoga menghibur ya...

Happy reading!!

.
.
.

"Nih curut atu mana lagi belum dateng?" Gumam Mahreen ketika belum juga menemukan sohibnya memasuki kelas. Bahkan setelah bel masuk berdering sekalipun.

Duk!

"?!" Mahreen tersentak ketika Kahfi tiba-tiba duduk disebelahnya.

"Kaget bego! Ngapain lo disini?!" Heran Mahreen tertahan.

"Wehh, sante dong neng. Kek jomblo malem minggu aje lo." Balas Kahfi. Mahreen menatapnya sinis.

"Pergi lo!" Usir Mahreen.

"Gue mau ngomong bentar."

"Cepetan! Sebelum ada yang sadar." Kahfi mengedarkan pandangannya, benar saja, teman satu kelasnya belum sadar akan keberadaannya.

"Lo nanti pulang sama Saka yak? Gue ada urusan." Mahreen mengangkat sebelah alisnya.

"Urusan apaan?"

"Ye kepo. Jadi pacar dulu baru boleh kepo."

Puk!

"Mati sana lo!" Desis Mahreen setelah menampol bahu berotot Kahfi sekuat tenaga, yang membuat sang empu mengadu.

"Sakit anying!"

"Bodo tai!"

"Pergi sana! Ntar gue bisa pulang sendiri!"

"Ngusir mulu lo! Pokoknya lo harus sama Saka, titik!"

"Selamat pagi murid-murid." Belum sempat Kahfi pindah tempat duduk, guru pelajaran pertama lebih dulu memasuki kelas.

"Pagi Pak!!" Balas seluruh siswa kelas XII IPA 2. Pak Imin, selaku guru Fisika mengedarkan pandangannya, hingga akhirnya pandangannya jatuh pada Kahfi yang duduk di kursi sebelah Mahreen.

"Loh, Kahfi? Ngapain kamu disitu? Nara mana?" Tanya Pak Imin berhasil membuat Kahfi dan Mahreen menjadi pusat perhatian.

"Duduk. Bapak nggak liat?" Tanya Kahfi santai.

"Iya saya tau kamu duduk, tapi kenapa harus disitu? Balik ke tempat mu!" Suruh Pak Imin berusaha bersabar.

"Dih, kalau disini aja bisa kenapa harus pindah, Pak? Lagian nggak ada salahnya juga kan saya duduk sama pacar saya? Ya nggak say?" Mahreen juga seluruh teman cewek kelasnya melotot terkejut dan memekik bersama.

"WHAT?!!!"

"Aww...sakit say." Desis Kahfi ketika Mahreen mencubit pinggang nya kuat.

"Lo lupa sama komitmen kita, hah?!" Geram Mahreen pelan.

"Nggak. Komitmen kita pacaran kan?" Tanya Kahfi dengan wajah polosnya yang membuat teman-teman sekelas mereka menganga tak percaya.

"KAHFI GILA!!!"

><><><

Bel istirahat berdering. Mahreen berjalan seorang diri untuk menuju kantin. Nara izin tak berangkat karena terserang flu tadi pagi. Jadilah ia sendiri.

Dengan nampan yang berisi semangkuk mie ayam dan es jeruk ditangannya, Mahreen berusaha mencari meja yang kosong untuk diduduki. Namun nihil, tak ada meja yang kosong. Semuanya penuh. Hal itu membuatnya beberapa kembali mendesah.

KAHREEN [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang