[13] Kehancuran Bagi Mahreen

290 36 2
                                    

Jangan lupa vote sebelum baca, okay?✨

------

Hari-hari berlalu. Kini Aisha telah diperbolehkan untuk pulang kerumah, meski harus rutin melakukan kemo terapi untuk kesembuhannya.

Mahreen yang sempat down karena kejadian dimana Jevan berusaha untuk memperkosa nya pun, kini mulai bersinar kembali. Tak ada satu keluarganya pun yang tau. Karena ia meminta Kahfi agar tak memberitahukan keluarganya.

Kini, ia tengah bersiap untuk pergi kerumah orang tuanya. Mumpung hari weekend. Bersama dengan Kahfi yang sudah menunggunya diatas motor milik Kahfi.

"Udah?" Tanya Kahfi saat melihat Mahreen berjalan keluar rumah. Mahreen mengangguk sebagai jawabannya.

"Udah dikunci pintunya?" Tanya Kahfi lagi.

"Udah lah. Yakali belum." Sahut Mahreen. Kahfi terkekeh pelan. Ia memberikan helm untuk Mahreen. Mahreen menerimanya dan memakainya.

"Udah? Yok naik!"

"Oke."

×××××

Mahreen dan Kahfi sampai dipekarangan rumah orang tua Mahreen. Wanita berpakaian candual itu turun dari motor tinggi Kahfi dan melepas helmnya. Sungguh ia tak sabar untuk bertemu orang tuanya. Rindu rasanya setelah sekian kama tak bertemu.

Ia dengan, datang tak memberitahu kedua orang tuanya sebagai kejutan.

"Yuk!"

Kahfi terkekeh pelan melihat keantusiasan istrinya itu. Ia pun mengikuti langkah Mahreen menuju teras rumah.

Kriett..

"Assalamualaikum?! Papa, Mama?! Fana dat.."

"Cukup ya, Mas! Aku udah muak sama sikap kamu! Kamu lebih mentingin wanita itu daripada aku, istri sah kamu yang tengah berjuang mati-matian mempertahankan pernikahan kita!"

Langkah Mahreen dan Kahfi terhenti ketika terdengar suara teriakan dari Mama Mahreen, Myra. Keduanya saking tatap-menatap.

"Kamu harus hargai keputusan aku, Myra! Aku cinta sama dia! Dan aku menikahi mu karena paksaan kedua orang tuaku!"

"TERUS KENAPA KAMU BARU BILANG SEKARANG, MAS?! KENAPA NGGAK DARI AWAL SAJA?! JIKA KAMU BILANG DARI AWAL, KITA BISA BEROISAH SEJAK DULU DAN AKU TAK HARUS MENANGGUNG RASA SAKIT INI!!" Teriak Myra sekuat tenaga.

"KAMU FIKIR MENCERAIKANMU ITU HAL YANG MUDAH, HAH?! SAYA DIANCAM OLEH ORANG TUA SAYA, JIKA SAYA MENCERAIKANMU, ITU ARTINYA SAYA SIAP UNTUK SELAMANYA TAK BERTEMU DENGAN WANITA YANG SAYA CINTAI!!!" Balas Anton. Urat-urat lehernya terlihat seperti akan terputus.

"Hkss..hanya karena itu, Mas? Hanya karena itu?! Mas! Aku itu istri kamu! Sudah sepantasnya saya menjadi prioritas kamu!" Isak Myra dengan syara bergetar.

"Saya tidak bisa, Myra! Saya masih mencintai dia!"

"Okay kalau begitu, lebih baik kita cerai. Aku udah nggak kuat menanggung rasa sakit ini."

KAHREEN [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang