[6] Belum Berubah

372 46 0
                                    

Harap vote sebelum baca!!

Happy reading!!💙

.
.
.

Seharian penuh Mahreen berdiri dan menyungging senyuman palsu nya di pelaminan. Bersama Kahfi yang sekarang menjadi pendiam. Entah mengapa. Mungkin karena canggung.

Kali ini, ia sudah bebas. Ia melampiaskan rasa lelahnya dikasur atas kesayangannya. Sembari menunggu Kahfi keluar dari kamar mandi.

"Lo nggak sholat?"

Pertanyaan yang dilontarkan seseorang membuat Mahreen sedikit menjingkat kaget.

"Astagfirullah! Huh! Bisa nggak sih lo nggak ngagetin?!" Sahut Mahreen kesal.

"Lo nggak sholat?" Kahfi kembali meloncurkan pertanyaan yang sama. Ia tak menghiraukan semburan kekesalan Mahreen.

"Hem.." Sahut Mahreen berdehem. Kahfi mengangkat sebelah alisnya.

"Hemm? Hemm iya atau hemm nggak?" Tanya Kahfi.

"Hmm..iya." Sahut Mahreen malas.

"Yaudah, sana wudhu! Gue tunggu!" Perintah Kahfi. Sontak Mahreen bangun dari posisi tidurnya dan menatap Kahfi dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Ngapain lo natap gue gitu?" Tanya Kahfi bingung. Bukannya menjawab, Mahreen malas tertawa ngakak.

"Pfttt!! Hahahahaha.....aduh! Perut gue sakit, hahaha!" Tawa Mahreen menggelegar. Kahfi mengerutkan dahinya.

"Ngapa lo ngakak gitu?" Tanya Kahfi ketus.

"Lo..hahaha...lo serius mau imamin gue? Ga salah? Hahaha...ngakak anjir, hahaha!" Tawa Mahreen menertawakan Kahfi. Kahfi mengangkat sebelah alisnya.

"Lo ngeraguin gue?" Tanya Kahfi dingin.

"Bukannya ngeraguin, haha..tapi, hahaha.." Mahreen tak  sanggup melanjutkan kalimatnya. Kahfi yang merasa diremehkan pun mendekat ke Mahreen. Ia mendorong tubuh Mahreen hingga telentang dan ia menubrukkan tubuhnya diatas tubuh Mahreen.

Ia menahan tubuhnya agar tidak terlalu dekat dengan tubuh Mahreen. Mahreen yang tadinya tertawa sontak membelalakkan mata.

"Lo..lo ap..apa-paan sih?!" Tanya Mahreen gugup. Jantungnya berdegup dengan cepat. Apalahi setelah melihat Kahfi tersenyum miring.

"Lo ngeremehin gue jadi imam, hmm?" Tanya Kahfi dingin membuat Mahreen merinding.

"Buk..bukan git.."

"Bahkan gue bisa ngimamin lo di ranjang." Potong Kahfi dengan senyuman miringnya. Mahreen membelalakkan mata.

"Ha..hah?!" Kaget Mahreen. Tiba-tiba saja tubuhnya terasa dingin dan gugup. Juga jantungnya yang terasa ingin copot keluar. Seketika juga ia menjadi was-was.

"L..lo nggak us..sah macem-macem deh! Minggir!" Ucap Mahreen memberontak. Kahfi tak meresponnya.

"Why?" Tanya Kahfi mengangkat sebelah alisnya. Mahreen tak menjawab.

KAHREEN [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang