[8] Kisah Sensitif

340 40 0
                                    

Harap vote sebelum baca!!

Happy reading!!💙

.
.
.

"Mahreen?!!" Suara Nara menggema di seluruh sudut kelas bak toa masjid yang baru dibunyikan. Hingga Nara menjadi pusat perhatian penduduk kelas hanya dengan menyambut Mahreen yang baru saja memasuki kelas.

"Nara!!!! Tanggung jawab lo! Gara-gara lo, lipstik gue jadi berantakan kayak gini!!" Geram salah satu teman kelas Mahreen mendatangi Nara. Nara menoleh. Meringis melihat coretan lipstik yang panjang hingga pipi gadis dengan name tag Adisty Maheswari itu.

"Hehe, sorry, Ty. Gue nggak tau kalau lo baru make-up an. Peace." Ucap Nara meringis sambil mengangkat kedua jarinya.

"Makanya, volume tuh kecil aja, nggak perlu koar-koar. Lo kira kuping gue udah nggak normal?" Ketus Mahreen.

"Hehe. Maap deh. Nggak gitu lagi deh. Janji." Ucap Nara.

"Awas ya lo! Kali ini gue biarin lo." Ucap Disty lalu pergi. Nara menggaruk tengkuknya dengan telunjuk.

"Mampus nggak tuh?" Ledek Mahreen. Nara menatapnya sinis.

"Syalan lo!" Kesal Nara.

"Salah lo sendiri koar-koar nggak jelas." Balas Mahreen.

"Kan gue kangen sama lo! Jahat banget sih lo kemarin nggak berangkat. Kan gue sendiri jadinya." Ucap Nara memulai dramanya.

"Drama teros!!!" Cibir Mahreen.

"Beneran, heh! Kemarin nih ya, Jevan sama Leon berantem tau." Ucap Nara memberi tau Mahreen.

"Jevan sama Leon? Bukan nya mereka sahabatan?" Tanya Mahreen mengangkat sebelah alisnya.

"Iya. Mantan lo itu emang ngeselin! Masak mau jadiin Mawar, anak kelas sebelah yang bening nan membahenol tapi masih membahenolan gue, taruhan. Ya Leon sebagai  sosok yang mengagumi Mawar meski udah sempet tertolak, marah lah. Siapa sih yang nggak marah, cewek yang disukai mau dijadiin taruhan orang? Nah, kemarin si mantan ngeselin lo itu sama Leon sempat adu mulut, sampe-sampe si Leon di kata-kata in sama Jevan. Yaudah, berantem jadinya." Cerita Nara panjang lebar.

"Tolol banget sih." Celetuk Mahreen.

"Iya kan? Mantan lo sih!" Ucap Nara.

"Mit-amit!!" Ucap Mahreen ketus.

"Lah? Kan emang mantan lo. Jevan. Mantan terindah seorang Mahreen Shafana Al--"

"Lo lanjutin, gue mutilasi lo!" Ancam Mahreen. Jujur, ia masih sensitif jika menyangkut dengan kisah masa lalu nya yang dulu. Seperti masih ada sebuah luka yang membekas didalam hatinya.

"Ngancem mulu lo! Hidup bawa santai napa? Jangan baper-baper gitu." Ucap Nara mendengus.

"Ini bukan masalah baper ataupun sebangsanya. Tapi setiap orang memiliki beberapa hal sensitif yang nggak seharusnya untuk dibahas. Dan, setelah tercetusnya kata baper, banyak orang bisa semena-mena ngenilai dan mengatai orang, lalu sembunyi dibalik kata baper. Pecundang tau nggak?" Jelas Mahreen dingin. Nara terdiam. Benar, ia sudah membahas hal sensitif bagi Mahreen. Dan bodohnya, ia baru menyadarinya.

KAHREEN [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang