KAHREEN [NEW VERSION]

[9] Rumah Mertua

Harap vote sebelum baca!!

Happy reading!!💙

.
.
.

Waktu terus berlalu...

Tak terasa, pernikahan Mahreen dan Kahfi sudah menginjakkan usia satu bulan. Meski cek-cok adalah syarat utama bagi keduanya, keduanya tetap terlihat damai dan adem ayem.

"Hallo, assalamualaikum, Bunda?" Salam Mahreen ketika mengangkat telepon dari Vanya.

"Waalaikumsalam, Fana. Apa kabar kamu, Fana?" Balas Vanya ramah.

"Alhamdulillah, baik Bunda. Bunda gimana kabarnya? Ayah, Bunda, sama Aisha sehat-sehat kan?" Tanya Mahreen balik. Agak canggung sebenarnya.

"Alhamdulillah. Bunda sekeluarga sehat, Fana."

"Alhamdulillah kalau begitu." Balas Mahreen.

"Azzar masih tidur kah? Bunda dsri tadi coba telpon nggak diangkat-angkat?" Tanya Vanya pada Mahreen.

"Iya, Bunda. Habis sholat subuh tadi balik tidur." Sahut Mahreen sambil melirik Kahfi yang masih setia dengan gulingnya itu.

"Oalah. Bener-bener itu anak. Oh iya, Fana? Kamu sibuk nggak hari ini?" Tanya Vanya.

"Enggak, Bun. Memangnya kenapa, Bun?"

"Ah, enggak. Bunda cuma kangen aja sama kamu. Kamu bisa kesini nggak? Bunda kangen nih sama kalian." Tanya Vanya.

"Oalah, bisa kok Bun. Fana juga ga ada acara apapun."

"Oke kalau gitu. Jangan lupa ajak Azzar ya?" Ucap Vanya gembira.

"I..iya, Bun. Nanti Fana ajak Azzar." Ucap Mahreen rada gugup.

"Oke. Bunda tunggu ya? Bunda tutup dulu. Assalamualaikum?"

"Waalaikumsalam." Sahut Mahreen.

Tut!

Mahreen mematikan ponselnya.

"Kira-kira disuruh ngapain ya kesana?" Gumamnya.

"Ah udah ah! Mending bangunin Kahfi sekarang." Ucap Mahreen menyimpan ponselnya diatas meja, lalu berjalan mendekati Kahfi yang masih tertidur pulas.

"Kah? Kahfi? Bangun oy! Udah pagi." Ucap Mahreen membangunkan Kahfi.

"Hmm..." Sahut Kahfi bergumam.

"Bangun woy!! Jangan hmm doang!" Sentak Mahreen.

"Apa sih Reen?! Hari libur juga! Gue ngantuk!" Sahut Kahfi dengan mata tertutup. Mahreen mendengus.

"Bangun! Kita disuruh ke rumah Bunda sekarang!" Seru Mahreen menyibak selimut yang menutupi tubuh Kahfi. Oke, tapi ia menyesal karena telah menyibaknya. Ia menyesal karena malihat perut bergaris milik Kahfi. Ia segera memalingkan wajahnya.

"Ck! Fine! Gue bangun." Decak Kahfi bangkit dari tidurnya.

"Cepet mandi terus siap-siap! Gue tunggu lo dibawah." Ucap Mahreen.