"Apakah mencintai seseorang harus sesakit ini?"
-AlenaAgathaPricilla-
🍁🍁🍁
Pagi yang cerah terlihat di salah satu kamar seorang gadis bangun dari tidur nya.
Ia bangkit dari kasurnya menuju ke arah jendela kamarnya dan di bukalah gorden pink miliknya yang memperlihatkan pemandangan luar biasa di luar.Hirup priuk orang-orang terlihat sibuk dengan pekerjaan nya masing masing ada yang tengah sibuk berlarian dan berolahraga pagi,sebagian ibu- ibu kompleks tengah berbelanja sayuran, sungguh pemandangan yang hangat.
Gadis itupun membuka jendelanya agar udara sejuk pepohonan di luar memasuki kamarnya dan suasana udara yang sangat sejuk.
"Wahh seger nya." Gadis itu menghirupnya dalam dalam.
Setelah melihat sekilas keluar jendela ia berjalan ke arah kamar mandi dan mengambil handuk yang di gantung di balik pintu kamar mandinya untuk bersiap siap mandi dan mengganti baju sekolah karena ini memang hari sekolah.Gadis berdarah italia indo berkulit putih bersih,wajahnya yang cantik dan tegas yang mampu menghipnotis siapapun yang melihatnya.
ia adalah Alena Agatha Pricilla,ia memang terlihat sangat lugu dan baik meskipun bermuka tegas namun berbeda jika kalian sudah mengenalnya.
Setelah selesai ritual bersiap sebelum sekolah selesai lantas gadis itu berjalan menuju meja belajarnya untuk mengemasi buku yang akan di bawanya walaupun ia di sekolah ia sedikit bandel akan tetapi ia masih ingat tentang belajarnya dan menyimpan buku ke dalam tas kecil hitam miliknya berjaga jaga agar tudak dimarahi guru.
Ketika sedang mengemas bukunya matanya tertuju ke salah satu foto frame yang masih tertata rapih di pojok meja belajarnya,matanya seketika memanas, rasa sakit menghampiri ruang dadanya, Ia mencoba menahan tangis nya dalam dalam.
"Ishhh lo kenapa cengeng si sabar sabar sabar." Alena mengipasi matanya dengan tangannya agar tidak keluar air matanya karena entah mengapa setiap kali ia melihat foto itu hatinya akan sangat sakit.
"Gara-Gara ni foto bikin ni hari badmood aja." Alena mendecak kesal,namun ia sadar sekali walaupun ucapannya menolak dia mencintainya tapi hatinya justru berkebalikan.
ia lempar foto itu ke arah tempat tidurnya agar ia tidak kembali melihat dan menangis melihat foto itu.
"sayang si kalo gue bakar foto itu huhh." gumamnya berbicara sendiri.
Setelah selesai memasukan bukunya ia langsung mengambil jaket crop miliknya yang ada di lemarinya dan memakainya lantas ia mengambil tas kecil miliknya yang berada di kursi belajarnya dan berjalan ke arah pintu.
Ia melihat jam tangannya sekilas namun sudah menunjukan pukul 07.00 dimana 10 menit lagi jam sekolahnya masuk Alena pun langsung saja membuka pintu dan berlari ke bawah menuruni tangga ia bahkan tidak melihat keluarga nya yang sedang bersiap sarapan,ia hanya fokus berlari menuju parkiran rumahnya.
"Wahhhh sialan gara-gara liat foto itu jadi telat deh." Alena sampai di luar rumah dan melewati mamanya yang baru pulang berbelanja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last LOVE
Teen Fiction•The first story• Mimpiku hanya satu yaitu kembali bersamamu tanpa ada rasa benci sedikitpun karena jujur saja ketika kau membenciku hatiku sangat sakit. "Seberapa kali ku mencoba melampiaskan rasa sakit dengan menari pun tidak akan pernah bisa mera...