🍁🍁🍁
Suasana sekolah sudah sangat ramai orang yang berlarian karena takut gerbang di tutup dan ada juga yang berjalan santai karena jam masuk nya masih 3 menit lagi.
Alena tadi membawa motor nya dengan kecepatan penuh untung saja ia melewati jalanan yang tidak banyak orang berlalu lalang sehingga membuatnya anan sedijit tapi lebih ke mengirit waktu karena jalan itu satu satu nya akses jalan yang cepet ke arah sekolah.
lantas Alena melajukan motornya dan memarkirkannya asal tempat karena biasanya ia selalu memakai mobil ke sekolah jadi belum terbiasa memarkirkan motor apalagi motor di parkiran sangat banyak.
"Wahhhh untung belum masuk bisa bisa mampus kalo udah masuk bisa bisa di hukum bersihin kamar mandi iwhhhhh" gumam Alena bergidik jijik, namun sialnya helm yang ia pakai justru tidak bisa di buka.
"ishhh ini kenapa sii bisa bisanya gabisa di lepasin."
Alena yang tengah sibuk membuka kuncian helm nya yang tidak bisa dibuka itu tiba-tiba saja dari arah belakang ada yang mengklakson dirinya yang membuat Alena terperanjak kaget dan sedikit jengkel.
"Bisa sabar dikit ga si lo!! Lo gatau gu...." Ucapan Alena terhenti kala membalikan tubuhnya melihat siapa orang yang membuatnya kaget.
alangkah terkejutnya saat mengetahui siapa orang yang melakukan itu ternyata dia orang yang selama ini selalu ia rindukan diam diam.
"Minggir.!" Ucap lelaki tersebut dan menyalakan klaksonnya lagi dan lagi karena Alena masih saja diam terpaku melihatnya sampai klakson terakhir akhirnya Alena tersadar dan menggeser tubuhnya dari sana yang membuat Alena sangat kesal dibuatnya ditambah helm nya yang susah dibuka.
"Dari sekian banyak parkiran kenapa dia harus deket gue si." Alena bergumam sembari membelakangi Andra yang sibuk memarkirkan motornya namun masih bisa di dengar oleh Kivandra.
"Ishhhh sial banget ini kenapa sii ko susah banget masa gue harus pake ini terus sii"Alena berdecak kesal tiba-tiba saja tangannya di tarik oleh Kivandra dari arah belakang yang membuatnya berhadapanan langsung dengan Kivandra kini mata mereka saling beradu tatap.
Andra langsung membuka helm milik Alena itu yang memang agak susah untuk dibuka nya.
"Aishhh jangan kaya gini nanti hati gue deg degan." batin Alena.
Alena hanya mematung melihat Kivandra yang sedang membuka kan helm nya tepat di hadapan nya karena sudah sangat lama ia tidak pernah berdekatan seperti ini apalagi bertegur sapa.
"Mata lo bisa perih kalo lo liat muka gue terus!."ucap Kivandra sembari meniup Alena yang tengah diam terpaku melihat dirinya.
ucapan Kivandra masih seperti biasa sinis sambil menunjuk dahi Alena lalu mendorongnya pelan untuk menjauh darinya.
Alena pun tersadar dan langsung saja ia mengambil helm yang di pegang Kivandra dan langsung menaruh asal di jok motornya lalu berlari meninggalkan Kivandra sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last LOVE
Teen Fiction•The first story• Mimpiku hanya satu yaitu kembali bersamamu tanpa ada rasa benci sedikitpun karena jujur saja ketika kau membenciku hatiku sangat sakit. "Seberapa kali ku mencoba melampiaskan rasa sakit dengan menari pun tidak akan pernah bisa mera...