5.Hidup baru

13.8K 1.5K 219
                                    

"Kau gugup? "

Seokjin mengangguk ketika Namjoon datang menghampiri nya dan bertanya pertanyaan konyol. Tentu saja Seokjin gugup, kenapa masih tanya. Mereka akan menikah 15 menit lagi. Rasanya jantung Seokjin akan meledak. Dia mengerjap kecil dan berkali-kali menghembuskan napasnya gusar.

Dosen anatomi yang beberapa menit lagi akan jadi suaminya itu tampak tersenyum kecil saat duduk di samping Seokjin.

Tidak biasanya pria itu tersenyum. Ada alasan saja dia tidak tersenyum. Kenapa sekarang mendadak tersenyum.

"Aku pernah menikah, tapi aku tetap gugup"

Seokjin Mengamati wajah Namjoon yang tampak berbeda dari biasanya dalam diam. Mungkin pria ini juga gugup.

"Aku tidak gugup karena akan mengucap janji di atas altar. Tapi aku gugup karena aku takut gagal lagi dengan pernikahan ku"

Meski sedikit tidak menyangka mendapat pengakuan dari orang seperti Namjoon, Seokjin memilih diam dan memperhatikan. Meskipun dirinya belum pernah menikah, Seokjin sadar bahwa pernikahan jelas bukan sesuatu yang mudah.

Menghela napasnya kecil. Seokjin mencoba mengurangi rasa gugupnya sendiri. Agak ragu meski akhirnya tetap memegang tangan Namjoon. Tersenyum dengan canggung setelahnya.

"Pak Namjoon, A-aku tidak bisa mengatakan bahwa tidak akan ada masalah pada hubungan kita kedepannya. Tapi.. Aku berharap Kita bisa menyelesaikannya bersama"

Mendengar panggilan formal Seokjin kembali sejak kemarin lusa karena malam tidak terduga itu, Namjoon terkekeh kecil. Kemudian menepuk pelan tangan Seokjin yang masih menggenggam satu tangannya.

"Baiklah... Sampai bertemu di altar, Seokjin"

Dan Namjoon pergi begitu saja. Meninggalkan Seokjin dengan rasa malu dan gugupnya. Sial. Dia tidak menyangka akan mengatakan hal yang manis seperti itu. Euw..

Menghembuskan napasnya dengan kasar, Seokjin menyemangati dirinya sendiri. Dia sudah tidak melajang lagi sebentar lagi. Dunianya jelas akan berbeda.

Pernikahan itu berlangsung secara tertutup. Seokjin tidak menyangka hari ini akan datang padanya secepat ini. Ia masih tidak percaya ia akan mengucapkan Ikrar dan janji suci di atas altar dengan Dosen anatomi nya. Padahal baru minggu kemarin dia menyumpah serapahi Namjoon karena pria itu kelewat disiplin dan mengusir Seokjin dari kelas. Hari ini mereka akan hidup bersama dalam waktu yang diharapkan selamanya.

Semula Seokjin pikir ia akan bisa dengan mudah meloloskan diri dari perjodohan ibunya seperti biasa. Namun kenyataan nya, pria yang dijodohkan dengan Seokjin adalah Kim Namjoon yang sama dengan dosen nya sendiri. Membuat Seokjin spontan diam tanpa bisa menolak dengan alasan apapun.

"Ayah menitipkan Seokjin untuk kau jaga. Aku percaya padamu, nak"

Suara ayahnya membuat Seokjin terbangun dari lamunannya. Ketika itu juga dirinya diberikan pada pria yang ada di depannya. Kim Namjoon. Dengan setelan tuxedo yang senada dengan miliknya. Pria itu tersenyum dan mengangguk mengiyakan calon ayah mertuanya. Tampan sekali. Seokjin akui, Namjoon sangat tampan.

Hela napas Seokjin terasa sangat pendek ketika dia sudah berdiri disamping Namjoon. Ini pernikahan yang tidak pernah Seokjin duga sebelum seminggu yang lalu. Meski pernikahan ini adalah hasil perjodohan, Seokjin berharap dia hanya akan menikah sekali ini saja dengan bahagia, ya sekalipun itu dengan Kim datar Namjoon.

....

Seokjin duduk di salah satu kursi dekat dengan meja prasmanan setelah bisa melarikan diri dari beberapa tamu yang hilir mudik memberi Namjoon dan dirinya ucapan selamat tepat setelah semua ritual pernikahan selesai dilakukan.
Tak jauh dari tempatnya duduk, dia masih bisa melihat Namjoon yang tengah berbincang dengan beberapa koleganya yang datang. Biarkan saja Namjoon mengatasi tamu-tamunya. Lagipula Seokjin tidak mengenal mereka.

Married with Dosen [Namjin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang