8. Di Kampus

13.5K 1.3K 191
                                    

Seokjin menunduk, dia menggigit bibirnya menahan senyum ketika melihat Namjoon menjelaskan materi di depan kelas.

Rasanya seperti orang bodoh saja. Ini adalah pertama kalinya Seokjin merasa dia senang dan antusias di ajar oleh Namjoon.

Biasanya anatomi menjadi daftar pelajaran pertama yang paling tidak Seokjin sukai, karena pembawaan Namjoon ketika mengajar sangat serius dan agak kejam.

Tapi entah kenapa Dosen anatomi nya itu  mendadak jadi mempesona untuk Seokjin. Rasanya seperti Seokjin ingin mengatakan,

'Aduh.. Pria gagah itu milikku'

Dada bidang, otot bisep dan pangkal paha nya yang sekal. Seokjin sudah melihat dan meraba dan mengecup nya dengan sadar, kemarin.

Sangat erotis, juga menggairahkan.

Rona merah segera naik ke wajahnya, Seokjin tersenyum malu, seolah-olah euphoria percintaan mereka masih terbawa sampai hari ini.

Ruam ruam merah bahkan nyeri di tulang pinggul dan pangkal paha nya menjadi saksi bisu Seokjin menahan malu setiap melihat Namjoon.

Itu karena meski setelah Seokjin merengek untuk tidak ingin melakukan lagi. Namjoon tetap mengungungkungnya dan melempar Seokjin pada kenyataan bahwa Namjoon masih ingin menjarah tubuhnya.

Meski Seokjin beberapa kali merengek mengatakan bahwa analnya mulai terasa perih. Namjoon dengan tipu daya merayu Seokjin untuk menahannya. Seperti,

"Sebentar, Lima menit lagi"
Ujar Namjoon ke empat kalinya sambil terus mendorong pinggulnya dan menghujamnya lebih keras. Seokjin sudah mengangguk mengiyakan. Tapi pada akhirnya lima menit itu menjadi beberapa jam.

"Akh akh, sudah.. "
Rasanya memang menyenangkan, tapi kebas dan ngilu yang di rasakan juga menyadarkan Seokjin untuk tidak terlalu terlena, agar dia tetap bisa berjalan dengan benar besok.

"Relaks saja agar cepat sampai, menurut saja pada dosenmu"

Pada akhirnya mereka berhenti sesuai dengan keinginan Namjoon sendiri.
Dasar cabul, Namjoon masih merasa bermain peran bahkan saat Seokjin sudah setengah sadar menikmati pergumulan mereka.

"Kim Seokjin!"

Seokjin tertawa kecil, entah semerah apa wajahnya sekarang setelah membayangkan percintaan nya dengan Namjoon kemarin. Meskipun rasanya seluruh badan Seokjin sakit, entah kenapa rasanya Seokjin ingin lagi.

"Seokjin hyung, "

Ah, Yoongi ini mengganggu saja. Pria pucat itu terus menyenggol lengannya dan berbisik memanggilnya.

"Kim Seokjin!"

Tersentak kaget, Seokjin terperangah setelah tersadar dari lamunan kotornya, dia telah secara langsung menatap wajah tegas sang suami ada di depan wajahnya entah sejak kapan.

Wajah Seokjin yang tersenyum seperti orang sinting segera menegang. Dia meringis kecil dan menunduk pada Namjoon.

"Kau tidak memperhatikan kelasku. Keluar!"

Seokjin melotot, dia menatap Namjoon tidak percaya. Bagaimana Namjoon bertindak setega itu padanya. Seokjin mencoba cara lain, dia memelaskan wajahnya agar Namjoon iba,-

"S-saya.. "

-Tapi gagal.

"Keluar!"

Namjoon tetap Namjoon, si Dosen anatomi yang menyebalkan.
.
.

"Yah, itu sih kau sendiri yang cari gara-gara" Cibir Yoongi terang-terangan. Pria itu tau kalau ada yang tidak beres dengan Seokjin sejak saat datang.

Married with Dosen [Namjin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang