Irene berdiri di atas skywalk transparan yang di bawahnya adalah lautan lepas setinggi 35 meter, tangannya berpegangan pada pembatas membiarkan hembusan angin menerbangkan helaian rambutnya, ia begitu menikmati berada ditempat ini sesekali ia mengecek ponselnya tak ada notifikasi dari taehyung 'apa aku akan di campakkan sebentar lagi? Atau aku sudah dicampakkan sejak tadi?' Pertanyaan pertanyaan itu terus berputar dikepala irene ia begitu takut menerima kenyataan ia tak ingin menyerah tapi seolah semuanya semakin jelas kalau sudah berakhir mengingat taheyung pun tak menghubunginya sampai sekarang sudah lebih dari 4jam ia menunggu.
"Kenapa sendirian disini?"
Irene membalikkan badannya saat ia mendengar suara itu suara yang amat sangat ia kenali.
Sejak siang tadi ia berusaha untuk menahan air matanya ia berusaha untuk tak menangis dan terlihat menyedihkan tapi begitu mendengar suara itu seolah pertahanannya runtuh begitu saja.
"Bagaimana kau tau aku disini?" Tanya irene saat pria itu membawanya kedalam pelukannya
"Aku tau ini akan terjadi, aku bahkan membolos saat jam makan siang tadi" ucap jungkook tangannya tergerak untuk mengusap pelan punggung sahabatnya yang tengah menangis itu
"Apa yang mereka lakukan kenapa kau menangis begini? Aishh apa mereka mencacimu?" Tanya jungkook yang dibalas gelengan kepala oleh irene
"Dimana taehyung hyung?" Tanya jungkook seolah tak percaya irene benar benar sendirian disini meski ia tau ini akan terjadi tapi tetap saja ia masih tak percaya kakak nya benar benar membiarkan irene sendirian seperti ini.
Lagi lagi irene menggeleng, jungkook tadi menyusul irene ke Busan saat jam makan siang ia tak bisa untuk tak khawatir ia sangat mengenal bibi nya seperti apa dan ia juga mengenal kakak nya seperti apa, ia tak meragukan perasaan kakaknya pada irene ia tau dengan jelas kalau kakaknya itu sangat mencintai irene tapi ia juga tau kakaknya tidak bisa seperti dia yang akan tetap bersama irene saat orangtuanya bahkan menentangnya ia tau kakaknya anak yang baik saking baiknya ia tau kakaknya itu tak akan mungkin melawan perkataan orangtuanya jadilah ia kemari ia tau irene butuh dia disaat seperti ini.
"Berhentilah menangis kau jelek kalau menangis" ucap jungkook
"Apa sudah berakhir?" Tanya jungkook
Irene masih saja menangis bukan ia tak mau menjawab pertanyaan sahabatnya itu ia hanya tak tau bagaimana menjawab nya, ia bahkan tak tau masa depan hubungannya dengan taehyung.
"Ayo pergi disini dingin" ucap jungkook lalu melepas irene dari pelukannya dan menatap wajah irene yang basah karena air mata itu "kau bahkan tak pakai baju yang tebal ditempat seperti ini" ucapnya lalu melepas hoodie yang ia pakai dan memakaikannya pada irene "aku jadi seperti menjadi seorang kakak panggil aku oppa" ucap nya sengaja memancing irene agar setidaknya wanita itu protes padanya atau marah ia tak suka irene hanya diam saja dan menangisi kisah percintaannya begini.
"Kau jelek sekali" ucap jungkook sembari menghapus air mata irene dengan jari tangannya dan irene lagi lagi hanya diam saja membuat jungkook semakin yakin kalau kali ini sepertinya tidak main main entah apa yang sudah keluarga bibinya lakukan pada irene sampai membuatnya seperti ini
"ayo makan kau pasti tidak menikmati makan siangmu tadi" ajak jungkook lalu menggandeng tangan irene pergi dari area Oryukdo Skywalk.
"Dari mana kau tau aku disini?" Tanya irene pada akhirnya ia begitu penasaran bagaimana bisa tiba tiba sahabatnya datang
"Aku tau isi pikiranmu" ucap jungkook asal ia tau karena irene pernah mengatakan ingin pergi kemari jika ia mengajaknya ke Busan lagi, meski itu sudah lama sekali tapi jungkook masih mengingatnya berteman dengan irene lama membuatnya harus mengingat hal hal kecil agar wanita itu tak marah padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Singularity
FanfictionTentang irene yang tiba tiba masuk ke kehidup taehyung tanpa permisi.