My Treasure

1

"M-maaf, Kamu siapa ya?"

🌼🌼🌼

"Taxi!"

Kamu berlari menyusul Taxi yang sebelumnya Kamu panggil itu sambil menyeret koper.

"Maaf Nak, alamat ini tidak perlu memakai Taxi."

Supir Taxi itu tersenyum ke arah Kamu saat Kamu menyodorkan sebuah kertas yang berisi alamat Tante Kamu.

Pagi ini, Kamu baru sampai di Korea. Mama bilang, Kamu sudah pernah kesini sebelumnya, bahkan sempat berkuliah S1 disini, sebelum akhirnya Kamu melanjutkan kuliah lagi di Indonesia.

"Oh.."

Kamu terdiam sesaat supir Taxi itu mengucapkan hal barusan.

"Memangnya kemana Pak kalo saya boleh minta arahan?"

Kamu bingung, Kamu bahkan lupa dengan segala hal.

"Tinggal lurus aja, Nanti bertemu dengan lampu merah lalu belok ke Kiri. Gedung pertama yang akan kamu lihat, itulah alamat ini."

Kamu mengangguki ucapan supir Taxi itu. Kamu lalu tersenyum dan menganggukan kepala.

"Terimakasih Pak."

Ucap Kamu.

Supir Taxi itu hanya tersenyum. Tanpa Kata pun, Kamu kembali menyeret koper itu, lalu mengikuti arahan yang ditujukan oleh supir Taxi.

Kamu menghela nafas,

"Aku harap aku bertemu dengan orang baik."

***

"Hwan siniin anjir!"

Dobby teriak di sisi jalan. Sebelumnya ia mengejar Junghwan dari studio.

"Apaan ih, ini mah milik Hwan. Hyung maen rebut aja."

Junghwan menghentikan langkahnya. Cape juga sis, Dobby yang bengek pun menghampiri Junghwan dan menghadap Junghwan yang sebelumnya membelakangi dia. Mengatur nafas.

"Hah?"

Junghwan tiba-tiba melotot.

"Kenapa Hwan?"

Tanya Dobby yang masih natap Junghwan.

"I-itu.."

Junghwan nunjuk ke arah belakang Dobby. Dobby jadi ngeri, masa iya siang-siang ada makhluk-makhluk.

"Jangan bercanda ih! Gue gak suka!"

Dobby narik-narik jaket Junghwan. Karena nyatanya emang dia takut.

Junghwan masih tidak bergeming. Masih melihat kepada hal yang sama. Dobby jadi penasaran ye kan, akhirnya mutusin buat ngeliat ke arah yang Junghwan liat, meski takut juga.

"Hah?"

Dobby sama terkejutnya dengan apa yang di lihat Junghwan.