My Treasure

2

"Hah?"
"Innersia?"
"Bego."

🌼🌼🌼

"Minum dulu Noona."

Jeongwoo yang ngasih minum ke hadapan Kamu.

Setelah kejadian bingung-bingungan tadi, Kamu, Risma, Tante Dela dan semua cogan ikut pulang ke Rumah dulu.

Ada yang ingin di ceritakan, tapi baiknya di rumah, biar santai. Begitu kata Tante Dela.

"Makasih Kak, hehe."

Ucap Kamu polos sambil nyengir canggung.

Jeongwoo terdiam. Sementara Haruto agak ngakak liat Jeongwoo yang di sebut "Kak".

Semuanya udah duduk rapih di ruang tamu. Berjajar.

Di samping kiri Kamu ada Risma, di samping kanan Kamu ada Tante Dela. Dan yang lainnya ada di hadapan Kamu, berjejer agak terpisah gitu.

"Udah siap nih?"

Tanya Tante Dela menatap semua cogan.

"Iya Kak, penasaran banget."

Itu Dobby yang ngomong. Di anggukin sama semua penghuni rumah.

Tante Dela menghela nafas,

"Masih inget kenapa Kakak nyuruh (Y/N) buat pulang ke Indonesia?"

Semuanya auto hening.

"Ngga Kak, orang jelas-jelas Kakak gak ngomongin apa alesannya."

Junkyu menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Eh iya ya."

Tante Dela terkekeh. Semuanya berekspresi datar.

"4 tahun yang lalu, alasan Kakak nyuruh (Y/N) buat pulang ke Indonesia itu karena Kakaknya, Fino, kecelakaan."

Kamu menunduk, merasa sedih, meski tidak ingat sepenuhnya, Kamu begitu terpuruk.

"Hah?"

Haruto yang bersuara ahjussi itu kaget.

"Gak bertahan lama di rumah sakit, akhirnya meninggal dunia."

Tante Dela berkata lirih. Semua penghuni rumah dan Risma merasa sedih.

"Dan, di 4 tahun yang lalu juga.. (Y/N) mengalami hal yang sama. Kejadiannya di deket bandara, (Y/N) waktu itu baru pulang dari sini, nasib berkata tidak baik. (Y/N) tertabrak oleh sebuah mobil yang melaju kencang."

Semuanya menutup mulut kaget. Apalagi Mashiho, dia mah udah degdegan banget.

"Dari kecelakaan itu, menyebabkan (Y/N) kehilangan ingatannya. Karena kepalanya terbentur keras ke aspal."

"Amnesia?"

Yedam bertanya. Tante Dela mengangguk. Kamu mendongak lalu menatap semua penghuni rumah.