"Arghhh..." geram seseorang. Ia lalu mencari kunci mobil yang ada di tasnya dan melaju ke sebuah rumah yang besar bergaya klasik.
"Ada apa kau kemari?" Sang empunya rumah menanyakan maksud kedatangannya.
"Aku sudah sempat memberitahumu beberapa hari yang lalu, bagaimana kau bisa melupakannya begitu saja?" Jawab orang tersebut setengah berteriak karena kesal.
"Oh" jawab sang empunya rumah singkat.
"Jika saja aku tak meminta bantuanmu akan kubunuh kau sekarang juga" geram orang tersebut.
"Ternyata kau masih berpikiran untuk membunuhku? Hm... padahal aku yang selalu berjasa dalam hidupmu sayang" jawab sang empunya rumah santai.
"Okay, okay... aku minta maaf. Apakah ada barang baru? Aku membutuhkannya" ucap orang tersebut sambil duduk di sofa terdekat.
"Ada, dan satu lagi. Aku tau, kamu tak akan membunuh kakak kesayanganmu ini" jawab sang empunya rumah sambil menyunggingkan senyum miringnya.
Sang empunya rumah mengambil barang yang diminta orang tersebut dan memberikannya. Orang tersebut memang sudah kecanduan dan dengan senang hati sang empunya rumah memberikan karena imbalan dari orang tersebut lumayan bagus untuknya.
Dia hanya harus memberikan barang setiap minggu dan menjalankan misi ini, misi yang cukup menantang dirinya dan dia suka dengan hal yang menantang.
---Author notes---
Hehe maaf kalo partnya pendek pendek soalnya cuma part pengantar doang, semoga part selanjutnya bisa panjang panjang.
Doain aja.
Jangan lupa vomment yaa!
KAMU SEDANG MEMBACA
Vanya (tdk dilanjutkan)
Romance"apapun yang kukatakan nantinya, kumohon percayalah" mohon lelaki tersebut lirih. "aku tak bisa" ucap sang perempuan datar. "kenapa?" sang lelaki bertanya, tapi bagai bisikkan. "kau yang membuatku seperti ini" ucap sang perempuan tetap datar. "aku m...